Trans Sarbagita Menuju Bandara Berlaku 1 Juli
Denpasar (Metrobali.com)-
Angkutan umum Trans Sarbagita yang melayani rute menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dijadwalkan akan berlaku mulai 01 Juli 2013.
“Sesuai dengan permintaan wakil rakyat tanggal 1 Juli kita laksanakan apa yang ada dulu untuk melayani rute ke bandara,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Provinsi Bali, Dewa Punia Asa di Denpasar, Sabtu (29/6).
Menurut dia, rute menuju bandara tersebut akan menggunakan sedikitnya 10 bus berukuran sedang yang melayani koridor II yakni dari jalur Batubulan melalui Denpasar via Bandara Ngurah Rai menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran.
Jalur bus Trans Sarbagita sebelum menuju GWK, akan diarahkan menuju bandara melalui bundaran masuk tol dari arah Jalan By Pass Ngurah Rai kemudian masuk menuju bandara.
Meski saat ini tengah dilakukan pengembangan bandara, namun terkait halte, pihaknya menggunakan halte yang bisa dipindahkan atau “portable”.
“Nanti bagaimana di lapangan kita kaji kembali, halte ‘portable’ bisa digunakan,” tambahnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali saat ini masih menunggu realisasi 30 bus dari Jakarta untuk mendukung pelayanan angkutan massal di dua koridor yakni Batubulan-Nusa Dua dan Kota Denpasar-Bandara Ngurah Rai-GWK.
Permohonan bus tersebut telah diusulkan kepada pemerintah pusat pada 18 Februari 2013 lalu.
Dibukanya layanan rute baru menuju bandara itu diharapkan mampu mengurai kemacetan dan mengalihkan moda transportasi umum karena tak hanya melayani penumpang tetapi juga para karyawan bandara yang jumlahnya mencapai ribuan, dengan biaya yang terjangkau.
Untuk pelajar, dikenakan biaya Rp2.500 sedangkan untuk penumpang umum dikenakan tarif Rp3.500 dengan diberikan fasilitas pendingin udara.
Sebelumnya Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali melakukan uji coba bus Trans Sarbagita dengan tujuan bandara Ngurah Rai pada 12 April 2013 lalu. INT-MB
4 Komentar
asikkk, pem.Bali emang ok.
ini baru T O P begete ..setujuuuuu buangetttt
Bus ditambah lagi
Good job pemerintah bali (y)
terimakasih sarbagita.
2 kali naik, ke-1 dari kuta ke sanur, sangat pelan.
dan yang ke-2 dari tohpati ke bandara ngr rai, volume radio cukup keras, volume intercom juga relatif keras, saat ngerem dan akan jalan kurang halus dan saat nikung seperti suara besi patah.
Halte di bandara asal-asalan.
Masyarakat sudah melek, jangan takut bersaing sehat. mereka yang uangnya cukup banyak tentu akan memilih taksi atau diantar mobil pribadinya, tetapi saya yang uangnya juga cukup (cukup sedikit) tentu berani meluangkan waktu lebih lama/banyak untuk naik sarbagita. Hanya saja jarak pijakan di halte ke bus agar diperhatikan oleh sopir.
terimakasih semoga semakin desiplin, nyaman dan aman berkendaraan umum di daerah pariwisata dunia.
maaf klo ada yang kurang berkenan.