Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat pelaksanaan High Level Meeting TPID Kota Denpasar di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Rabu (8/12).

 

Denpasar, (Metrobali.com)

Pemkot Denpasar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar menyiapkan berbagai langkah guna mendukung stabilitas harga dan inflasi jelang Hari Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Dimana, optimalisasi 4 K  yang terdiri atas ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif masih menjadi ujung tombak pengendalian inflasi di ibukota Provinsi Bali ini. Demikian diungkapkan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat pelaksanaan High Level Meeting TPID Kota Denpasar di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Rabu (8/12).

 

Dalam kesempatan tersebut Wawali Arya Wibawa menjelaskan, pelaksanaan pertemuan kali ini bertujuan untuk menguatkan soliditas antara anggota TPIS serta stakeholders pendukung dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memulihkan kondisi perekonomian di masa pandemi Covid-19.

 

“Berbagai strategi pemulihan perekonomian sudah dilaksanakan dalam upaya mendorong perekonomian Kota Denpasar agar bisa tumbuh positif,” jelasnya

 

Namun demikian, lanjut Arya Wibawa, sebagai upaya mengendalikan inflasi dan pemulihan ekonomi menjelang Nataru di tengah situasi dan kondisi pada masa pandemi covid-19 yang belum memiliki kepastian, diperlukan sinergitas dan kerjasama guna menjaga kestabilan inflasi di Kota Denpasar.

 

Dikatakanya, peningkatan kebutuhan bahan pokok menjelang Nataru dapat berimplikasi kepada kelangkaan barang dan kenaikan harga. Hal ini tentunya akan menjadi perhatian khusus TPID Kota Denpasar dengan mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas harga.

 

Pihaknya juga mengintruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar agar terus menggencarkan monitoring harga bahan pokok, begitu pula Dinas Perhubungan agar memastikan kelancaran distribusi pangan dan Dinas Pariwisata untuk meningkatkan promosi dan membangkitkan pariwisata agar jumlah wisatawan meningkat, serta Dinas Pertanian dapat meningkatkan produk-produk pangan terutama beras.

 

“Upaya ini akan terus kita optimalkan, selain menjelang Nataru, hal ini juga menjadi persiapan menjelang TPID Award Tahun 2022, karenanya optimalisasi program ketahanan pangan dan aplikasi sipapa online agar dapat disosialisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya

 

Arya Wibawa menekankan, kegiatan dan program pengendalian inflasi dibutuhkan sinergi, dukungan, koordinasi dan komitmen dari berbagai pihak. Karenanya, seluruh OPD yang tergabung dalam TPID dapat melaksanakan kegiatan secara maksimal dan tetap berpatokan kepada 4 K. Yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. hadirin yang berbahagia.

 

“Mari kita jadikan pertemuan ini sebagai sebuah momentum untuk turut serta mendukung pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun di Provinsi Bali dan Kota Denpasar. Kita perlu melakukan berbagai antisipasi dan percepatan dalam memulihkan ekonomi pada masa adaptasi kebiasaan baru, salah satunya adalah dengan menjaga harga-harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil (inflasi yang terkendali). dan daya beli masyarakat yang tetap terjaga,” ujar Arya Wibawa

 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala BPS Kota Denpasar, Eman Sulaeman, Kepala Perum Bulog Provinsi Bali, Mohamad Alexander, Perwakilan Bank Indonesia, Donny Heatubun, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, AA Gde Risnawan, pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar serta stakeholder yang tergabung dalam TPID Kota Denpasar. (RED-MB)