Denpasar (Metrobali.com) –

Berjalan kaki sendirian ditengah hutan belantara Pulau Sumatera dikarenakan ban motornya tertusuk beling kaca beberapa tahun silam tak membuat dirinya kapok dalam melanjutkan touring dengan motor Honda Mega Pro kesayangannya, telah seluruh provinsi di Indonesia telah dikunjunginya. Bahkan terakhir perhelatan MotoGP di Mandalika, Lombok sempat dicoba untuk ditontonnya, meski gagal karena tidak mendapatkan tiket.

“Akhirnya, Pulau Bali tetap mempesonaku setelah merasakan fasilitas menginap yang minim serta harga per room yang mahal tanpa botol mineral di kamar,” kata Romo Bukit (69), Pecinta motor touring keliling Indonesia.

Berbagai suka duka saat telah dialaminya saat mengunjungi 34 provinsi di Indonesia, dari mulai berpapasan dengan hewan buas sampai bisa menikmati panorama cantik daerah tujuan.

“Namun semua perjalanan touring yang saya lakukan hampir selalu Pulau Bali yang menjadi agenda tujuan,” kata Pria kelahiran Kaban Jahe, Sumatera Utara ini.

Baginya, keindahan dan uniknya budaya Bali tak tertandingi oleh daerah manapun di Indonesia, bahkan Tari Kecak, Tari Barong dan Tari Pendet yang selalu terngiang dibenaknya. Ditambah lagi dengan panorama pantai dan renyahnya Babi Guling yang menggugah seleranya.

Walaupun dirinya tergabung dalam Honda Mega Pro Club Indonesia (HMPCI) namun kebanyakan dirinya ‘enjoy’ sendirian membelah kabut Nusantara dan tidur di hotel Seribu Bintang alias tidur beratapkan langit dan semua itu menjadi kepuasan batin tersendiri baginya.

“Anak-anak saya sempat melarang saya untuk touring lagi, namun saya beralasan bahwa dengan melakukan touring ini justru membuat diri ini sehat, sebab hati yang selalu gembira merupakan ‘obat’ buat saya,’ tutur Romo.

Dirinya kerap melakukan ‘Single touring’ sendirian ketimbang dengan club nya, karena dianggapnya lebih santai daripada melakukan perjalanan touring berkelompok. Sebab jika dilakukan secara berkelompok tentunya sudah ditentukan rencana waktu, dan juga tempat mana saja kita akan istirahat.

“Dengan melakukan perjalanan sendiri, kita bisa bebas menentukan waktu, tempat, sebebas yang kita inginkan. Dengan kata lain perjalanan sendiri juga mengajarkan ke mandirian untuk kita,” pungkasnya. (hd)