Foto: Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry didampingi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng IGK Kresna Budi serta sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Buleleng.

Buleleng (Metrobali.com)-

Golkar Bali memang totalitas dan “sing main-main” (serius, tidak main-main) dalam membangun dan memajukan pertanian di Bali. Di bawah kepemimpinan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry, partai berlambang pohon beringin ini terus menggerakkan berbagai program kerja nyata di sektor pertanian.

Kali ini Golkar Bali mendorong pengembangan budidaya jagung hibrida untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di kalangan petani. Komitmen nyata ini ditunjukkan dengan Golkar Bali mencanangkan penanaman jagung hibrida di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry mengungkapkan komitmen Partai Golkar untuk mendorong peningkat peran sektor pertanian, dalam rangka mewujudkan keseimbangan baru struktur ekonomi Bali ke depan, terus digalang di tingkat petani atau akar rumput.

“Kalau sebelumnya kami dorong pengembangan vanili Bali, ekspor buah manggis dan saat ini kami dorong dikembangkan jagung jenis hibrida untuk meningkatkan produktivitas petani jagung di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng,” terang politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.

Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini lantas mengungkapkan, saat ini hasil produktivitas petani jagung per 0,50 ha hanya di kisaran Rp 4,5 juta. Padahal kalau ditanam dengan bibit unggul, pemupukan dan budidaya yang memadai, maka hasilnya bisa sekitar Rp 15 juta. Di samping itu kebutuhan jagung di dalam daerah Bali sendiri cukup tinggi, yang sekarang di datangkan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ataupun Sulawesi.

“Kami berdiskusi dan berikan penyuluhan budidaya dan bantuan bibit untuk demplot, dan diharapkan kelompok tani termotivasi mendorong produktivitas petani jagung, khususnya kelompok tani pengelola hutan sosial kemasyakatan, sehingga muaranya kesejahteraan meningkat, pelestarian hutan terjaga serta transformasi struktur ekonomi Bali terwujud. Kami sangat berbangga para anggota kelompok tani merespon sangat positif dan antusias,” pungkas Sugawa Korry. (wid)