Tabanan (Metrobali.com)-

Pesonel gabungan TNI dan Polri serta jajaran terkait menggelar simulasi pengamanan menghadapi situasi rusuh di Lembaga Pemasyarakatan Tabanan, Bali, Minggu.

“Kami tidak ingin kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, terjadi di Tabanan,” kata Kepala Kepolisian Resor Tabanan Ajun Komisaris Besar Dekananto Eko Purwono.

Menurut dia, simulasi itu digelar untuk menindaklanjuti instruksi Kepala Polda Bali agar personel kepolisian tidak lengah dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

“Apalagi kerusuhan serupa pernah terjadi di LP Kerobokan (Kabupaten Badung). Kami tidak ingin kecolongan lagi. Oleh sebab itu, kami sudah menempatkan personel harian di LP,” kata Dekananto.

Dalam simulasi itu perhatian TNI/Polri terfokus pada tujuh titik rawan yang bisa menjadi celah bagi para narapidana untuk melarikan diri, empat di antaranya berada di menara, satu di pintu utama, satu di ruang arsip, dan satu lagi di ruang senjata petugas LP.

Meski simulasi itu baru tahap pendahuluan, pengamanan LP Tabanan akan menjadi perhatian serius semua pihak. Bahkan, satu unit mobil pemadam kebakaran juga turut dikerahkan.

“Memang semuanya tidak berharap terjadi kerusuhan. Tapi dengan adanya kebijakan penghapusan remisi untuk beberapa napi tertentu sangat mungkin menimbulkan gejolak,” kata Kepala LP Tabanan Yuli Hartono.

LP Tabanann berdaya tampung 47 orang, namun penghuninya saat ini mencapai 140 orang. “Petugas kami hanya tujuh orang dalam satu sif. Kalau hari libur ditambah tiga orang. Tentu tidak ideal,” katanya.