Ilustrasi

Denpasar, (Metrobali.com)-

Yang paham terhadap keamanan, potensi keamanan, risiko ancaman, peta risiko dan tindakan deteksi dini, adalah Polri dan TNI, bukan Gubernur Bali Wayan Koster.

Hal itu dikatakan pengamat kebijakan publik Jro Gde Sudibya, Senin 10 April 2023 menanggapi keputusan Wayan Koster soal penolakan Timnas Sepak Bola U20 Israel bermain di Bali.

Dikatakan, sekarang timbul pertanyaan apakah Gubernur Koster telah menerima “brifieng” tentang risiko ini (tertulis) sehingga sampai pada kesimpulan tersebut. Kalau tidak, maka yang bersangkutan telah melakukan kebohongan publik, dan jelas-jelas melanggar etika publik.

Menurutnya, Koster semestinya mengklarifikasi ini, supaya tamsilnya, “tidak ada dusta diantara kita”.

Soal keamanan dan resiko keamanan, kata Jro Gde Sudibya Presiden Jokowidodo lebih paham tentang keamanan dan potensi risikonya, bukan Gubernur Koster. Karena Presiden membawahi Panglima TNI dan Kapolri.

Sebelumnya diberikan, Gbernur Bali Wayan Koster menilai kehadiran Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 berpotensi mengancam keamanan di Bali. Karenanya, dia menolak kedatangan Israel ke Indonesia, khususnya ke Bali.

“Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka dan tertutup,” ungkapnya dalam keterangan resmi Kamis (30/3/2023).

“Saya tidak mentolerir potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini,” lanjutnya. (Adi Putra)