Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) memberikan perhatian dan keberpihakan serius kepada pelaku ekonomi kerakyatan seperti para pedagang di pasar tradisional, pelaku UMKM, petani hingga nelayan.

Khususnya untuk nelayan tradisional, Amerta ingin mendorong nelayan-nelayan di Kota Denpasar menjadi nelayan profesional. Karenanya berbagai program pun telah disiapkan Paslon nomor urut 2 yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai NasDem ini.

“Kami ingin nelayan di Kota Denpasar menjadi nelayan profesional sehingga daya saing dan kesejahteraannya meningkat,” kata Calon Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra kepada Metro Bali, Rabu (4/11/2020).

Lebih jauh Ngurah Ambara mengungkapkan bahwa nelayan-nelayan di Kota Denpasar masih termasuk nelayan kecil yang jarak tempuh berlayarnya tidak terlalu jauh. Kualitas SDM nelayan juga masih jadi persoalan termasuk ada keterbatasan peralatan.

Untuk itu Amerta berkomitmen mewujudkan nelayan yang profesional baik dari SDM, permodalan dan teknologi. “Kita tingkatkan kualitas SDM nelayan, seperti belajarnya kemana. Paling tidak adalah menjadi cikal bakal bahwa nelayan Kota Denpasar juga mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” papar Ngurah Ambara.

“Begitu juga dari peralatannya agar penuh teknologi, misalnya dari sisi kekuatan kapal,” sambung pria yang juga pengusaha money charger ini.

Menurutnya banyak masyarakat Kota Denpasar yang menjadi nelayan tetapi belum dikelola secara maksimal. Banyak juga kapal-kapal ikan di Pelabuhan Benoa namun dirasakan minim bahkan hampir tidak ada yang dimiliki nelayan-nelayan Denpasar.

Karenanya Ngurah Ambara berharap kedepannya kapal-kapal ikan yang berlabuh di Pelabuhan Benoa adalah milik nelayan-nelayan lokal Kota Denpasar agar bisa seperti di Pelabuhan di Taiwan dan Korea dimana kapal-kapal ikan yang berlabuh di dua pelabuhan tersebut merupakan milik nelayan lokal.

“Sekarang yang parkir di Pelabuhan Benoa kan bukan nelayan kita, cuma parkir saja di Benoa. Tapi bagaimana ke depan, kapal-kapal nelayan Denpasar yang parkir disana,” ujar Ngurah Ambara.

Amerta ingin mewujudkan kemandirian kepada masyarakat Kota Denpasar khususnya para nelayan. Ngurah Ambara juga menegaskan perekonomian Denpasar tidak boleh bertumpu pada pariwisata. Karenanya sektor ekonomi nelayan juga harus ditingkatkan.

“Nelayan akan kami berikan dan carikan bantuan agar ada nelayan-nelayan yang menangkap ikan tuna di laut lepas,” ujar Ngurah Ambara

Ngurah Ambara berharap nelayan mampu menjadi mesin produksi  dan meningkatkan Product Domestic Bruto (PDB) yang bisa masuk dari Kota Denpasar.

Karenanya Amerta ingin mencetak nelayan-nelayan profesional secara terintegrasi hingga termasuk pada aspek pemasaran hasil tangkapan nelayan hingga pengolahan produknya.

“Kami ingin nelayan mampu mendapatkan nilai ekonomi yang lebih. Jadi tidak hanya menangkap ikan tapi dipikirkan bagaimana aspek pemasaran dan pengolahan hasil tangkapannya,” tandas Ngurah Ambara. (dan)