Iustrasi-

Jembrana (Metrobali.com)-

Kendati menurun, kasus gigitan anjing rabies masih menjadi momok masyarakat Kabupaten Jembrana.

Data di Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana dalam kurun waktu 2008 hingga bulan Agustus 2018 terdapat 3 orang meninggal dunia karena Rabies. Sementara dalam kurun waktu yang sama kasus kematian akibat anjing rabies di Bali mencapai 173 orang.

“Jangan pernah sepelekan rabies, karena resikonya sangat fatal” ujar Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Pemkab Jembrana, Putu Suasta, Jumat (31/8).

Karena memiliki resiko kematian, ia menghimbau masyarakat untuk tetap waspada serta proaktif melaporkan terhadap berbagai potensi penularan rabies.

“Program kami jemput bola untuk melakukan vaksinasi. Petugas kami sudah turun kelapangan” imbuhnya.

Ancaman rabies menurut Suasta, tidak pernah hilang, sehingga sekecil apapun gigitan masyarakat diminta untuk segera mengambil tindakan dan melaporkannya.

Data dari Dinas Kesehatan Jembrana sampai bulan Agustus 2018 ditemukan kasus anjing positif rabies sebanyak 10 ekor dengan jumlah gigitan terhadap 21 orang. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2017 lalu sebanyak 14 ekor dengan orang tergigit 46 orang.  Sementara jumlah gigitan anjing rabies terbanyak terjadi pada tahun 2016 sebanyak 28 ekor dengan jumlah orang tergigit sebanyak 60 orang.

Pewarta : Komang Tole

Editor    : Whraspati Radha