Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Pangan Jembrana, Wayan Sutama

Jembrana (Metrobali.com)-

Sedikitnya empat kasus gigitan anjing terjadi di awal tahun 2023. Empat sampel otak anjing telah dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) di Denpasar untuk di uji laboratorium karena beresiko.

Sampel otak anjing diambil petugas dari Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana setelah menerima laporan dari masyarakat.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Pangan Jembrana, Wayan Sutama ditemui di areal parkir Sentra Tenun mengatakan dari empat sampel otak anjing yang diambil dan dikirim ke lab BBVet, tiga diantaranya hasilnya positif rabies. “Hasil sampelnya keluar kemarin” ujar Sutama, Kamis (12/1/2023).

Sutama menyampaikan kasus positif rabies di Jembrana tahun 2022 tertinggi ketiga dari 9 kabupaten dan kota di Bali dengan jumlah sebanyak 201 kasus. Dan di awal bulan Januari 2023 ini telah terjadi empat kasus gigitan anjing.

Adanya empat kasus gigitan anjing kata dia, di awal tahun 2023 ini program penanganan masih fokus dalam pengendalian penyakit zoonosis (penularan penyakit dari hewan ke manusia).

Pertama pihaknya memfokuskan pada kasus rabies melalui vaksinasi rabies secara massal di semua wilayah di Jembrana dan mengaktifkan kembali tim di luar tim dokter hewan atau medik veteriner yang sudah ada.
“Kalau SDM dan sarana prasarana sudah mendukung. Vaksin rabies juga masih aman. Kita tinggal action di lapangan saja” jelasnya.

Pihaknya juga fokus dalam penanganan penyakit pada hewan ternak seperti wabah ASF (African Swine Fever) dan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). “PMK pekerjaan besar kita, namun kasusnya sudah menurun” pungkasnya.

Dari informasi empat titik kasus gigitan anjing dari anjing berumur 3 bulan terjadi di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan dan di Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Jembrana. Sementara dari hasil lab BB Vet, kasus gigitan anjing di Kelurahan Dauhwaru dinyatakan negatif rabies. (Komang Tole)

Editor : Hana