Denpasar (Metrobali.com)-
Beberapa saat setelah dipindahkan paksa dari rumah sakit terdakwa penipuan Nenek Loeana Kanginnadhi langsung pingsan begitu tiba di Lapas Kerobokan, Bali. Hingga saat ini tim medis di penjara terbesar di Bali itu masih memeriksa intensif kondisi kesehatan Loeana pasca dievakuasi dari rumah sakit.
Kepala LP Kelas II A Denpasar (Kerobokan) I Gusti  Ngurah Wiratna menyatakan,  pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis secara menyeluruh atas kesehatan Loeana.
”Kami belum berani  mengambil sikap apakah dapat menerima atau tidak yang bersangkutan  sebelum ada rekomendasi akhir tim medis soal kesehatannya,” kata Wiratna dihubungi  Kamis (26/7).
Dia menjelaskan, Loeana yang dibawa dengan kursi roda ke Lapas tak berselang lama langsung jatuh  pingsan. Pingsanya Loeana ini juga kali kedua setelah berada di LP Kerobokan.
Untuk memeriksa kondisi kesehatannya maka Tim Medis dari pihak Lapas langsung memeriksa Loeana ke ruang pemeriksan.
Wiratna menambahkan, kemungkinan pingsannya Loeana lebih disebabkan karena pengaruh beban psikologisnya yang cukup berat.
Hal itu juga diaiaminya saat dijebloskan ke penjara pada 26 Juli 2012 sehingga jatuh pingsan.
Kuasa Hukum Loeana Sumardhan kembali menyatakan keberatannya atas pemindahan paksa klienya ke LP Kerobokan.
”Kalau terjadi apa apa dengan kondisi kesehatan Loeana  jaksa harus bertanggungjawab,“ tegasnya. Sebab pemindahan paksa itu tidak didasari surat penetapan.
Surat penetapan hakim PN Denpasar itu hanya menjelaskan bahwa klienya   boleh menjalani rawat jalan.  Jadi tidak ada perintah untuk pengembalian terdakwa ke penjara.
Dia kembali menegaskan kondisi kesehatan klienya sakit dan tidak bisa jalan. Sehingga, jika terjadi sesuatu atas kesehatan Loeana pasca  pemindahan paksa maka itu tanggungjawab jaksa. BOB-MB