Denpasar, (Metrobali.com) –

Pengurus Taekwondo Indonesia (TI) Provinsi Bali menyesalkan pelaksanaan Bali International Sport Week (BISW) yang berlangsung di Nusa Dua, Jimbaran, Bali, 12-14 Oktober 2014 itu terkesan dipaksakan.

“Saya menyayangkan hal itu karena tahun sebelumnya BISW diselenggarakan pada pertengahan November. Namun, saat ini lebih awal digelar pelaksanaannya dan hanya sekadar untuk menghabiskan anggaran,” kata Ketua Umum TI Bali, Lan Ananda, di Denpasar, Jumat.

Pihaknya menuturkan bahwa tahun sebelumnya penyelenggaraan BISW itu digelar pada pertengahan November. Namun, sekarang gelaran ajang tersebut diselenggarakan secara mendadak tanpa target kedepannya.

Lan Ananda menegaskan bahwa ajang BISW itu memiliki konsep “sport tourism” yang sudah diketahui oleh banyak negara tetangga terkait agenda penyelenggarannya tersebut sehingga apabila ini dimajukan maka akan sulit mendatangkan atlet dari luar negeri karena terkesan mendadak.

“Target untuk ajang tersebut tidak dipersiapkan jauh-jauh hari dan secara pribadi sangat memahami kalau anggaran KONI Bali untuk gelaran kejuaraan itu juga terbatas,” ujarnya.

Pihaknya mengharapkan ajang BISW 2015 nanti harus diselenggarakan lebih baik lagi dan dipersiapkan jauh-jauh hari sehingga negara tetangga yang rutin berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut mejadi lebih mengetahui agenda pastinya yang rutin digelar di Pulau Dewata.

“Untuk itu, apabila ajang ini sudah terjadwal dengan pasti saya meyakini akan lebih mudah mendatangkan negara tetangga untuk berpartisipasi mengikuti ajang BISW itu,” katanya.

Pihaknya menambahkan bahwa untuk cabor taekwondo sendiri akan mengirim sebanyak 320 orang dalam ajang tersebut dan untuk negara tetangga yang turut berpasrtisipasi dalam ajang itu yakni Thailand, Tiongkok, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Hong Kong.

“Untuk pertandingan cabor taekwondo dalam ajang BISW tersebut rencananya digelar di GOR Mengui, Kabupaten Badung, Bali,” ujar Lan Ananda.

(Ant) –