Badung, (Metrobali.com)

 

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) UMKM tengah menyiapkan ekosistem perkebunan rakyat yang mandiri dan memiliki dampak ekosistem bagi masyarakat yaitu pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) minyak makan merah.

Sebagai pilot projects, pabrik minyak makan merah dibangun di kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara dan saat ini tengah dalam proses commissioning (kajian).

Rencananya minyak makan mentah akan dijual untuk publik khususnya warga di pedesaan.

“Karena Pabrik PKS mini atau minyak makan merah ini dibangun di daerah remote area di perkebunan kelapa sawit menimbulkan efek sekitar dan minyak makan merah bisa dijual untuk masyarakat pedesaan,” ujar Direktur Holding PTPN Abdul Ghani, di sela- sela International Oil Palm Conference (IOPC) yang ke-7 di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) pada 14-16 Maret 2023 dengan tema “Coping The Matters, Ensuring The Future”, Selasa (14/3/2023).

Ghani menambahkan, dari 1000 hektar lahan petani akan dibangun satu PKS mini (small town oil mini) yang akan menghasilkan kira-kira10 ton CPO.

“Intinya minyak makan merah ini dari 10 ton bisa dihasilkan 7,4 ton minyak makan merah per hari,” ujarnya.

Minyak makan merah diklaim dapat menekan angka stunting selain itu biaya olahannya lebih murah dari minyak makan oil industri sekitar 800 rupiah / kilo.

“Tapi kalau minyak makan merah separuhnya dari sisi processing cost lebih murah. Ini juga mengandung vitamin A dan E, karena kita tahu angka stunting di Indonesia 26 persen kalau itu nanti minyak makan merah dikonsumsi masyarakat maka akan mengurangi stunting,” tandasnya. (RED-MB)