Singaraja (Metrobali.com)-

Setelah munculnya pemberitaan terhadap banyaknya korban jiwa yang
berkaitan dengan kegiatan ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja. Langkah preventif pun dijalankan dinas tenaga kerja dan
transmigrasi Pemkab Buleleng, yakni melalaui pencanangan program
Indonesia berbudaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tahun 2015
sesuai dengan keputusan nomor Kep : 372/Men/XI/2009.
Salah satu dukungan Pemkab adalah dengan mengkampanyekan K3 melalui
spanduk yang terpampang di setiap kantor SKPD dan swasta sejak tanggal
12 Januari sampai dengan 12 Februari mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Buleleng Dra. Made Sulastri ketika
mendampingi Bupati Buleleng Drs. Putu Bagiada MM dalam upacara hari
keselamatan dan kesehatan kerja, Jumat  (27/01) mengatakan, Pemkab
Buleleng sangat perduli terhadap keselamatan tenaga kerja. Hal itu
menunjukkan kometmen pemerintah Buleleng untuk meningkatkan kinerja
dan menghargai jerih payah masyarakat. “Pemkab Buleleng memberikan
perhatian khusus kepada masalah ketenagakerjaan khususnya yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan para tenaga kerja,”
ujarnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng Drs. Putu Bagiada ketika dimintai
pendapat tentang program K3 menyambut baik dan memberikan apresiasi
positif. orang nomer satu di Buleleng ini menyatakan Pemkab akan
selalu memberikan perhatian khusus terhadap masalah-masalah
keselamatan kerja, “Program selalu K3 mendapatkan perhatian khusus,
selain untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat sekaligus
menyadarkan akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam
bekerja,” pungkasnya.
Sebagai bukti nyata, siang tadi, perayaan K3 yang dipusatkan di
ex-pelabuhan Buleleng, tampak minibus donor darah milik Dinkes yang
memberikan pelayanan kesehatan dan sumbangan donor darah dari para
pekerja yang didominasi PNS dan beberapa karyawan swasta. Tenaga kerja
kurang mampu yang hadir pun tidak luput dari bantuan sembako yang
diserahkan langsung Bupati Bagiada. EMHA-MB