20 Atlet Dan 4 Pelatih Asal Buleleng Perkuat PON XX Papua 2021

Buleleng, (Metrobali.com)

Sebanyak 238 atlet PON dari Bali didampingi 66 pelatih selama 4 bulan di TC Sentraliasasi. dengan mengikuti 29 cabang olahraga (cabor), Dalam tc sentraliasasi, dimulai dari 2 Juli hingga 2 Oktober 2021.

Ketua Pelatda Bali Maryoto Subekti mengatakan di minggu ke empat dibulan kedua tc sentraliasi, persoalan kendala pasti ada. Tetapi seiring perjalanan waktu, semua bisa diatasi dengan baik. Begitu juga masalah asupan yang tadinya rada monoton, sudah bisa ditangani dengan menerima masukan-masukan.

“Dari setiap laporan dievaluasi, hasilnya kondisi atlet sudah membaik dengan peningkatan 85 persen hingga 90 persen. Artinya mereka dalam pra pertandingan, tinggal kita fokuskan menuju pada jadwal-jadwal pertandingan sesuai dengan cabor masing-masing” jelasnya, Sabtu, (28/8/2021) di Denpasar.

Diungkapkan bahwa atlet PON secara keseluruhan yang di tc sentralisasi sebanyak 238 atlet didampingi 66 pelatih dengan mengikutj 29 cabor. Para atlet ini, kemudian diberikan sparing partner cabor-cabor tertentu sebanyak 16 orang. Semua atlet sebagai sparing partner ikut di tc sentralisasi dan melakukan prokes yang sama dengan atlet peserta PON XX Papua 2021.

“Misalnya persyaratan, sebelum masuk kehotel harus dilakukan swab anti gen. Secara berkala dilakukan setiap dua minggu. Di akhir bulan Agustus 2021 ini, kita lakukan swab lagi dan disaat sebelum pelepasan juga akan dilakukan swab.” terangnya.

“Secara keseluruhan rata-rata sudah membaik. Tidak kalah penting, dimana sehari sebelum keberangkatan, kita akan lakukan PCR, karena hal itu menjadi persyaratan.” Imbuh Maryoto Subekti.

Mengenai try in dan try out selama tc sentraliasi, dengan tegas dikatakan tidak diadakan. Yang diadakan adalah simulasi intern dengan atlet-atlet sparing partnernya.

“Yang jelas dengan kondisi covid-19 ini, kita fokus dengan prokes. Dan mengenai target, hal itu kepada Ketua Umum KONI Bali, karena kita selaku Ketua Pelatda lebih terfokuskan kepada pelatihan atlet dan pelayanan atlet.” tandasnya.

Dari jumlah atlet 238 orang peserta PON XX Papua 2021 dengan didampingi 66 pelatih, sebanyak 20 atlet dan 4 pelatih berasal dari Buleleng, dengan mengikuti 13 cabor.

Pantauan awak media terkhusus bagi 20 atlet asal Buleleng ini, tampak terlihat Ni Made Shintya Ratika Dewi (26) atlet silat wanita berasal dari Desa Gesing, Kecamatan Banjar, Buleleng, begitu terkonsentrasi mematangkan teknik dan menjaga staminanya.

Sosok Shintya Ratika Dewi yang akrab disapa Shintya saat ditemui di Hotel Batu Karu, Denpasar, Sabtu (28/9/2021) siang, dengan optimis mengaku telah siap berjuang habis-habisan guna mengharumkan nama Bali pada umumnya dan Buleleng pada khususnya. Dimana pada PON XX Papua 2021, dirinya mentargetkan medali emas, hal itu dilakukan untuk memacu semangat diri sendiri.

“Saya akan bertanding di Kelas B Putri 50-55 kilogram. Dan untuk mewujudkan cita-cita, saya berlatih ulet sesuai jadwal yang diberikan KONI Bali. Tiga kali dalam sehari minimal 3,5 jam, saya berlatih kebugaran, teknik dan stamina.” ujar Shintya.

“Selama mengikuti tc sentralisasi, saya berlatih dalam situasi lancar terkendali. Dimana dengan berbekal peraih medali emas di kelas C Putri 55-60 kilogram pada Porprov 2019, dimasa pandemi lebih fokus pada prokes. Dan sejatinya, tidak ada masalah berlatih di masa pandemi, hanya berbeda pada penerapan prokes saja. Artinya, harus disiplin karena untuk tetap menjaga kesehatan hingga PON nanti,” urai Shintya alumni jurusan Ilmu Keolahragaan (Ikor) Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Undiksha Singaraja ini.

Diungkapkan juga bahwa untuk mematangkan teknik dalam pertandingan, dirinya itu didampingi 5 orang pelatih. Dengan harapan dapat berusaha maksimal dan memberikan hasil terbaik.

“Persaingan cukup ketat, mengingat lawannya banyak yang juara pra PON. Namun demikian, saya tetap optimis dan saya fokus peningkatan pada diri sendiri.” tandas Shintya Ratika Dewi. GS