Jembrana (Metrobali.com)-

Cuaca buruk di Jembrana beberapa minggu belakangan membuat sejumlah nelayan enggan melaut. Bahkan lantaran sepi tangkapan, harga ikan melonjak naik.

Dipasar Umum Negara, harga ikan bervariatif, tergatung dari jenis ikan. Rata-rata harga ikan naik 20 persen hingga 50 persen dari harga sebelumnya.

Seperti ikan tongkol. Sebelumnya hanya dijual Rp15 ribu perkilogram kini dijual Rp.20 ribu perkilogram. “Sekarang nelayan jarang yang melaut karena cuaca jelek, juga ongkos transportnya naik, yang biasanya sekali antar Rp.20 ribu sekarang menjadi Rp.25 ribu” Ujar Siti Aminah (35), seorang pedagang ikan asal Dusun Pembuahan, Desa Banyubiru, Negara.

Menurutnya harga ikan putian juga mengalami kenaikan, bahkan pada ikan jenis ini mengalami kenaikan tajam, dimana dari harga sebelumnya yang hanya Rp.20 ribu perkilogramnya, sekarang menjadi Rp.30 ribu perkilogramnya. “Ikan yang sulit dicari pasti naiknya tinggi” Ujarnya.

Demikian juga dengan harga ikan jenis ikan cotek. Dari harga sebelumnya Rp.8 ribu perkilogram, kini dijual Rp.12 ribu perkilogramnya. Ikan lemujung juga mengalami kenaikan dari Rp.12 ribu perkilogram, menjadi Rp.15 ribu perkilogram. Ikan sempenit dari Rp.15 ribu, kini sudah menembus harga Rp.20 ribu perkilogramnya. Sedangkan ikan langsar naik dari Rp.15 ribu perkilogramnya, menjadi Rp.20 ribu. MT-MB