Jembrana (Metrobali.com)

Tanggul tanah disisi Jembatan Samblong di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana mulai terkikis.

Air sungai juga merongrong tanah pondasi jembatan. Akibatnya, tiang kaki pancang jembatan dengan kontruksi baja terlihat kepermukaan.

Tanggul pengaman sungai yang bermuara di wilayah Desa Air Kuning ini tidak tergerus seketika. Namun dari informasi ketika banjir di musim penghujan.

Aliran sungai Samblong kerap dijadikan lintasan balap sampan tradisional khususnya saat perayaan HUT RI dan HUT Kota Negara.

Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Wayan Sudiarta, Senin (15/2) mengatakan pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pendataan terkait kondisi jembatan di Jembrana termasuk Jembatan Samblong.

“Pemeliharaan jembatan kita lakukan secara berkala. Nanti dikaji oleh tim, apakah rusak ringan atau berat” ujar Sudiarta.

Perbaikan jembatan akan menjadi prioritas jika mengalami kerusakan cukup berat, salah satunya Jembatan di Banjar Anyar Desa Batuagung.

“Kalau Jembatan Samblong termasuk rusak ringan, hanya perlu pemeliharaan” jelasnya.

Dijelaskannya PUPR setiap tahun menyiapkan anggaran pemeliharaan untuk 5 sampai 10 jembatan. Sementara dari 62 jembatan tercatat ada 30 jembatan yang memerlukan pemeliharan secara berkala dengan tingkat kerusakan berbeda-beda. (MT)