Tabanan (Metrobali.com)-

Volume sampah kertas khususnya di Kabupaten Tabanan sampai saat ini mencapai 43,97 m3 dan 4000 ton per tahunnya. Untuk mengolah kembali sampah kertas tersebut menjadi kertas daur ulang yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat, Pemkab Tabanan menggandeng Balai besar Pulp dan Kertas Bandung dalam penanganannya. Hal tersebut diungkapkan Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa saat menerima rombongan dari Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung di Kantor Bupati Tabanan. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung Ngakan Timur Antara, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tabanan IGN Supanji serta SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan.
Bupati Tabanan dalam sambutan tertulis dibacakan Wirna Ariwangsa mengatakan semua orang akan menghasilkan sampah sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukannya, tapi tidak semua orang peduli dengan pengelolaan sampah. Menurutnya, di Kota Tabanan dan sekitarnya diperkirakan produksi sampah per hari mencapai 879,4 m. Produksi sampah tersebut terdiri dari sampah organik dan anorganik, dimana untuk pengelolaan sampah ini khususnya sampah plastik sudah ditampung oleh perusahaan namun perlu pemantapan dari semua pihak baik masyarakat, pemerintah dan swasta. “Kita sudah melakukan pengelolaan sampah organik dan anorganik di Tabanan dengan tetap menggandeng pihak swasta dan masyarakat. Namun untuk pengelolaan sampah kertas, sampai saat ini belum mendapat sentuhan sama sekali,karenanya kita menggandeng Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat mengingat produksi sampah kertas di Tabanan cukup banyak per harinya,” paparnya

Pihaknya juga mengapresiasi serta mendukung putra daerah yang telah ikut menyumbangkan sesuatu yang positif bagi kemajuan daerahnya. “Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang ditawarkan oleh Balai Besar, apalagi kepala Balai adalah orang Bali dan ingin menymbangkan sesuatu bagi daerahnya,” imbuhnya.

Wirna juga merasa bangga karena Tabanan merupakan pioneer dari kegiatan ini seraya berharap kegiatan ini bisa diterapkan mulai dari industri kecil sampai perusahaan-perusahaan besar di Tabanan, karena dalam membangun Tabanan diperlukan sinergitas semua pihak baik itu masyarakat,pemerintah dan swasta. “Selain untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, kegiatan ini juga bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Mengolah kembali sampah kertas menjadi kertas daur ulang bisa menambah pendapatan, asalkan kita semua mau melakukannya dengan komitmen yang jelas,” ujarnya.

Sementara Ngakan Timur Antara dalam kesempatan tersebut mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat dengan cara menciptkan produk yang ramah lingkungan. Sampah kertas akan dijadikan bubur kertas yang nantinya bisa menjadi kertas daur ulang. ” Sebagai putra daerah kami ingin berkontribusi memberikan yang terbaik bagi daerah. Masalah sampah sudah menjadi masalah global yang dampakny sangat merugikan apabila sampah tersebut tidak kita kelola menjadi sesuatu yang positif,” ujarnya.
Ditambahkan, di era otonomi daerah seperti sekarang,  Pemkab harus  jeli melihat potensi yg dimiliki daerah agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Menurutnya, sampah tidak selamanya akan menjadi musibah, karena apabila kita bisa mengolahnya secara maksimal, sampah akan menjadi berkah. “Tidak selamanya sampah akan menjadi masalah atau musibah bagi kita, sampah juga bisa menjadi berkah asal kita bisa mengolahnya dengan baik. Mari wujudkan Tabanan sehat dan bersih dengan pengolahan sampah yang baik untuk mendukung Bali green and clean,” imbuhnya.
Pihaknya juga menyatakan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan Pemkab Tabanan kepada Balai Besar untuk ikut memberikan sumbangsihnya terhadap penanganan sampah kertas di Tabanan. CAN-MB