Tampil Sebagai Narasumber, Ny. Putri Suastini Koster Minta Pasangan Muda Tunda Masa Kehamilan Saat Pandemi
Denpasar, (Metrobali.com)-
Selanjurnya, Ny Putri Koster juga mengajak keterlibatan kader PKK secara paralel mulai tingkat kabupaten, kecamatan desa hingga banjar atau dusun ikut mensosialisasikan hal tersebut.
“Sosialisasi ini dilakukan untuk sama-sama melindungi dan menyelamatkan perempuan yang mengandung dan bayinya karena saat pandemi kondisi imun (kekuatan daya tahan) tubuh seseorang yang sedang hamil akan mengalami penurunan. Hingga saat pendemi ini ibu hamil sangat rentan terhadap virus,” kata Ny. Putri Koster.
Sosialisasi soal kesehatan masyarakakat menurutnya menjadi salah satu fokus utama tugas PKK termasuk menyakut perencanaan kehamilan bagi kaum ibu.
Kesehatan selalu disosialisasikan untuk mengikuti protokol kesehatan yakni menjaga jarak, mencuci tangan yang rajin dengan air mengalir dan sabun, serta menggunakan masker. Imbauan dari Pemerintah dilakukan untuk menyelamatkan setiap warga Bali dari penularan Covid-19, dimana pola produktif bagi kehidupan kita harus tetap bergerak namun tetap aman dari Covid-19.
Kegiatan lain yang saat ini gencar dilakukan pihaknya adalah melaksanakan kegiatan Penggak PKK yang sasarannya dibuat untuk menyentuh masyarakat secara langsung, dengan sasaran membantu warga terdampak Covid-19 yang namanya tidak masuk ke dalam daftar penerima bantuan. Penggak PKK menyediakan bahan makanan pokok bagi warga terdampak Covid-19 yang umumnya terdiri dari beras, minyak, sayur mayur, buah, telur, tahu-tempe dan ikan laut yang semuanya merupakan sumbangan dari anggota PKK.
Program lain yang juga dilakukan TP PKK Provinsi yakni terfokus pula pada pemenuhan kebutuhan akan pangan melalui HATINYA PKK. “Saat pandemi pastinya setiap orang ingin menghemat pengeluaran, sehingga dengan aktif menanam HATINYA PKK akan sangat membantu kebutuhan perut di dapur”.
Ia juga mengajak masyarakat mengikuti imbauan soal protokol kesehatan dari pemerintah. Imbauan pemerintah itu dilakukan untuk menyelamatkan setiap warga Bali dari penularan Covid-19, dimana pola produktif bagi kehidupan kita harus tetap bergerak namun tetap aman dari Covid-19.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Drs. Agus Putro Proklamasi, M.M. mengungkapkan meningkatnya kebersamaan suami istri di rumah harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang situasional.
Pelayanan medis untuk kehamilan tidak mungkin dilakukan secara rutin, karena kerumunan tidak boleh terjadi.
Jika memang kehamilan sudah terjadi maka disarankan agar kunjungan kontrol harus melakukan perjanjian terlebih dahulu dengan dokter agar tidak menunggu di ruang tunggu terlalu lama dan menyebabkan kerumunan.
Selain itu masuk ruang persalinan juga harus dipastikan sehat bayinya, sehat ibunya dan sehat providernya.
“Kami menghimbau agar tunda dulu kehamilan, tetapi bukan berarti melarang. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan dua nyawa, yakni ibu yang sedang mengandung dan bayi yang sedang dalam kandungan. Karena hal ini berkaitan untuk menjaga kesehatan bayi dan ibunya yang sedang mengandung untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.