Denpasar, (Metrobali.com)-

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menganjurkan pasangan muda usia subur yang baru menikah atau yang ingin memiliki anak lagi agar  menunda terlebih dahulu recana kehamilan saat masa pendemi Covod-19 ini.
Hal itu dikatakan Ny. Putri Suastini Koster saat tampil sebagai  narasumber dalam acara talkshow “Perempuan Bali Bicara” yang disiarkan oleh stasiun telivisi swasta lokal Bali TV, Jumat (26/6) di Denpasar.

Selanjurnya, Ny Putri Koster juga mengajak keterlibatan kader PKK secara paralel mulai tingkat kabupaten, kecamatan desa hingga banjar atau dusun ikut mensosialisasikan hal tersebut.

“Sosialisasi ini dilakukan untuk sama-sama melindungi dan menyelamatkan perempuan yang mengandung dan bayinya karena saat pandemi kondisi imun (kekuatan daya tahan) tubuh seseorang yang sedang hamil akan mengalami penurunan. Hingga saat pendemi ini ibu hamil sangat rentan terhadap virus,” kata Ny. Putri Koster.

Sosialisasi soal kesehatan masyarakakat  menurutnya menjadi salah satu fokus utama tugas PKK termasuk menyakut perencanaan kehamilan bagi kaum ibu.

 Selain sosialisasi soal menunda perencanaan kehamilan, pihaknya juga mengajak masayarakat untuk melakukan upaya pencegahan Covid-19. Yakni dengan menjaga kesehatan dengan tetap mengolah fikiran, dan beraktivitas di rumah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena keharusan menjaga jarak adalah salah satu kunci dari bebas Covid-19.

Kesehatan selalu disosialisasikan untuk mengikuti protokol kesehatan yakni menjaga jarak, mencuci tangan yang rajin dengan air mengalir dan sabun, serta menggunakan masker. Imbauan dari Pemerintah dilakukan untuk menyelamatkan setiap warga Bali dari penularan Covid-19, dimana pola produktif bagi kehidupan kita harus tetap bergerak namun tetap aman dari Covid-19.

Kegiatan lain yang saat ini gencar dilakukan pihaknya adalah melaksanakan kegiatan Penggak PKK yang sasarannya dibuat untuk menyentuh masyarakat secara langsung, dengan sasaran membantu warga terdampak Covid-19 yang namanya tidak masuk ke dalam daftar penerima bantuan. Penggak PKK menyediakan bahan makanan pokok bagi warga terdampak Covid-19 yang umumnya terdiri dari beras, minyak, sayur mayur, buah, telur, tahu-tempe dan ikan laut yang semuanya merupakan sumbangan dari anggota PKK.

Program lain yang juga dilakukan  TP PKK Provinsi yakni terfokus pula pada pemenuhan kebutuhan akan pangan melalui HATINYA PKK.  “Saat pandemi pastinya setiap orang ingin menghemat pengeluaran, sehingga dengan aktif menanam HATINYA PKK akan sangat membantu kebutuhan perut di dapur”.

Ia juga mengajak masyarakat mengikuti imbauan soal protokol kesehatan dari pemerintah. Imbauan pemerintah itu dilakukan untuk menyelamatkan setiap warga Bali dari penularan Covid-19, dimana pola produktif bagi kehidupan kita harus tetap bergerak namun tetap aman dari Covid-19.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Drs. Agus Putro Proklamasi, M.M. mengungkapkan meningkatnya kebersamaan suami istri di rumah harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang situasional.

“Disosialisasikan agar kehamilan ditunda dulu. Kondisi perempuan harus mendapat perhatian di masa pandemi, karena di masa kehamilan di masa Covid-19 harus mendapatkan perhatian lebih ekstra, selain itu saat persalinan seorang ibu yang sedang mengandung juga harus menjalani tes PCR,” katanya.

Pelayanan medis untuk kehamilan tidak mungkin dilakukan secara rutin, karena kerumunan tidak boleh terjadi.

Jika memang kehamilan sudah terjadi maka disarankan agar kunjungan kontrol harus melakukan perjanjian terlebih dahulu  dengan dokter agar tidak menunggu di ruang tunggu terlalu lama dan menyebabkan kerumunan.

Selain itu masuk ruang persalinan juga harus dipastikan sehat bayinya, sehat ibunya dan sehat providernya.

“Kami menghimbau agar tunda dulu kehamilan, tetapi bukan berarti melarang. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan dua nyawa, yakni ibu yang sedang mengandung dan bayi yang sedang dalam kandungan. Karena hal ini berkaitan untuk menjaga kesehatan bayi dan ibunya yang sedang mengandung untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.

Editor : Hana Sutiawati