Foto: Kepala LLDikti Wilayah VIII Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa (tengah) saat menjadi pembicara Talkshow “Kiat Sukses Meraih Jabatan Akademik/Fungsional Dosen” di Auditorium Dwi Tunggal, Undiknas Denpasar, Rabu (5/5/2021) didampingi Rektor Undiknas, officially Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M.,(kanan).

Denpasar (Metrobali.com)-

Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar menggelar acara Hybrid Talkshow dengan tema “Kiat Sukses Meraih Jabatan Akademik/Fungsional Dosen” dengan menghadirkan narasumber Kepala LLDikti Wilayah VIII Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, di Auditorium Dwi Tunggal, Undiknas Denpasar, Rabu (5/5/2021).

Talkshow dipandu Vice Rektor for Partnership & Entrepreneurship, Agus Fredy Maradona, S.E.,M..SA.,PhD.,A.k. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Penyerahan Surat Keputusan Kepala LLDikti VIII tentang Penetapan Jabatan Akademik Guru Besar/ Professor kepada Rektor Undiknas, officially Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M.,dalam Bidang Ilmu Manajemen.

Dalam Talkshow yang dihadiri para pimpinan dan dosen di Undiknas ini, Prof Dasi Astawa menegaskan tidak susah menembus jurnal internasional sebagai salah satu syarat bagi dosen-dosen yang ingin naik jabatan akademik/fungsional dosen.

Kuncinya kolaborasi dengan penulis hebat, para profesor yang sudah malam melintang menulis artikel ilmiah tembus jurnal internasional bereputasi Scopus. Begitu juga tidak susah mengejar guru besar asal dengan strategi yang tepat dan konsistensi.

“Strategi cari guru besar CGT (Cenik Gae To/hal yang mudah). Tidak ada strategi khusus jadi guru besar.  Hanya butuh satu artikel ilmiah di jurnal internasional dan jadi penulis pertama. Dimana susahnya,” tegas Prof Dasi Astawa yang juga seorang guru besar di Undiknas Denpasar.

Prof Dasi Astawa memotivasi, membakar semangat, mendorong dan melecut para dosen di Undiknas yang sudah bergelar doktor (S-3) agar segera mempersiapkan diri mengambil ancang-ancang meraih guru besar. Sebab tidak ada yang sulit, mencari guru besar lebih gampang sekarang daripada dulu.

“Jangan terlalu membanggakan lulus Cumlaude. Akibat membanggakan lulus Cumlaude tidak bisa jadi guru besar. Tunjukkan tamat S-3 dengan Cumlaude bisa jadi guru besar,” tegas Prof Dasi Astawa.

“Mimpi saya paling bahagia kalau lahir semakin banyak guru besar di Bali. Kebanggaan bagi saya jadi Kepala LLDIKTI Wilayah VIII. Saya sedih kalau di kampus saya sendiri Undiknas tidak bisa melahirkan guru besar. Kalau sampai tidak ada di Undiknas alangkah berat beban saya. Syukur sudah ada (beberapa guru besar di Undiknas) dan semoga semakin banyak,” sambung Prof Dasi Astawa.

Selaku Kepala LLDikti Wilayah VIII, Prof Dasi Astawa menegaskan pihaknya berkomitmen selalu memberikan pelayanan yang cepat misalnya bagi dosen-dosen yang ingin naik jabatan akademik/fungsional dosen hingga meraih guru besar.

“Bali ini paling radikal, tidak ada yang tidak bisa naik jafung. Semua ruang kami sediakan asalkan sesuai persyaratan yang ada,” tegas Prof Dasi Astawa. (dan)