Jimbaran (Metrobali.com)-

Peringatan 10 tahun bom Bali I usai digelar. Tahun depan dan berikutnya, dan ada lagi peringatan serupa. Peringatan satu dekade yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) metupakan yang terakhir kalinya.

Usai pembacaan doa lintas agama, Perdana Menteri Australia dan Menlu RI Marty Nata Legawa didapuk untuk menaburkan bunga pada kolam berukuran sekitar 10 x 10 meter. Di sekeliling kolam, lilin kecil menyala.

Bunga mawar putih yang disediakan panitia ditbur di dalam kolam. Usai keduanya, baru giliran korban, keluarga korban, delegasi dan tamu undangan diberi kesempatan menabur bunga di kolam sama.

Isak tangis dari pun pecah. Suasana kembali mengharu biru. Seorang perempuan terisak sembari membawa foto putri semata wayangnya yang ikut menjadi korban teroris pada 12 Oktober 2012 silam.

“Dia telah pergi untuk selamanya. Damai dan berbahagialah di sisi-Nya,” kata perempuan renta dengan tongkat pemapah di ketiak kanan kirinya, Jumat 12 Oktober 2012.

Kerabatnya begitu mengerti terpukulnya nenek tua itu. Ia langsung dipapah meninggalkan lokasi dan media diminta untuk tidak mewawancarainya. Bahkan sekedar bertanya nama nenek itu. “Tolong fahami kondisi kejiwaannya. Dia masih begitu terpukul. Jangan ganggu dulu,” kata perempuan muda yang mengantarnya.

Sementara itu, bersamaan dengan tabur bunga berkumandang lagu “Imagine” gubahan The Beattle. Satu persatu korban, keluarga korban, tamu dan undangan meningalkan lokasi bersamaan dengan dibenamnya tragedi kelam itu untuk selamanya. BOB-MB