Tabanan (Metrobali.com)-

Dalam rangka menumbuhsuburkan rasa kebersamaan dan menekan biaya pelaksanaan upacara yadnya, Pemerintah Kabupaten Tabanan menggandeng Panitia Penyelenggara Upacara Bebayuhan Wetuan dan Sapuh Leger masal. Kegiatan digelar dari tanggal 14 sampai dengan 17 Juli 2013 mengambil tempat di Gedung Kesenian I Ketut Mario. Hajatan manusa yadnya ini digelar dalam rangka meningkatkan kualitas mental dan spiritual masyarakat Tabanan menuju Tabanan Serasi.  Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia, I Nengah Suela, Kamis ( 11/7 ) di Tabanan.
Suela mengungkapkan, dengan upacara yang dilaksanakan secara masal ini, akan bisa menekan biaya pelaksanaan upacara. “Kami berharap dengan kegiatan upacara yang dilaksanakan secara masal ini, masyarakat akan bisa menjangkau biaya yang kami tawarkan, yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan bila dilaksanakan secara sendiri-sendiri,”ujar Suela.
Mantan Kepala Inspektorat Tabanan ini menambahkan, kegiatan yang digelar terbuka untuk umum dan dipuput oleh sarwa sedaka (20 sulinggih). “Ini kami lakukan sebagai cermin rasa persatuan dan kesatuan serta semangat kebersamaan sebagai sesama umat Hindu,”tegasnya.
Namun demikian kata Suela, ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi oleh calon peserta.  Usia minimal peserta 4 tahun dan mengisis formulir pendaftaran dan membayar dana punia. Untuk satu orang peserta dikenai dana punia sebesar Rp 350.000. Sedangkan untuk 2-3 orang dalam satu keluarga, mendapatkan keringanan, yakni Rp 300.000 per orang. Sementara kalau lebih dari tiga orang dalam satu keluarga biayanya lebih ringan lagi yakni, Rp 250.000 per orang.
Menurut Suela, dalam lontar Kala Tatwa menyebutkan, siapa pun yang lahir pada hari Sabtu Keliwon (tumpek) dan yang lahir pada wuku wayang, terlebih yang lahir pada Tumpek Wayang, atau pun kalau ada orang yang kelahiran tergolong “Jadma Sukerta ”(orang melik), kepadanya sebaiknya dilakukan upacara penyucian kelahiran  (bayuh wetuan/meruwat).
Yang masuk katagori Jadma Sukerta kata Suela adalah, anak tunggal (tidak bersaudara), Tiba Angker (lahir berbelit tali pusar/tidak menangis), Margana (yang lahir ditengah perjalanan), Julungwangi (lahir tat kala matahari terbit), Julung Sarab (lahir saat matahari terbenam), Wijil (orang terlahir cebol), Buncing (lahir bersamaan, beda jenis kelamin), Pancoran Apit Telaga ( perempuan-laki-perempuan), Pipilan ( lima bersaudara, empat perempuan, satu laki) dan Puja Daha ( ibu hamil yang usia kehamilanya sebelum 3 bulan ketemu wuku wayang,dan/atau usia kehamilanya lebih dari 7 bulan ketemu wuku wayang, atau kehamilanya ketemu dengan dua kali wuku wayang.
Untuk mempermudah masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait dengan pelaksanaan upacara tersebut, panitia telah menyiapkan tempat pendaftaran disemua kecamatan yang ada di Tabanan. Untuk Kecamatan Tabanan, Made Suardika ( HP. 087861028125), Penebel Ketut Sukadana ( HP.085737126709), Kediri, Putu Sumerta (HP.08124643136), Selemadeg Timur, Gede Dandra ( HP. 087860308130), Selemadeg Barat, Putu Kompyang Sidi (HP.0816299357), Pupuan, Wayan Rusiadi (HP.081338024541), Selemadeg, Wayan Surata (HP.08123978960), Kerambitan, Made Widiarta ( HP.08123917016), Marga, Made Sedana (HP.0361-8714474), dan Baturiti, Ketut Aryasa (HP.08123974642). CAN-MB