Surat Gubernur Koster tentang Rencana Penyelenggaraan World Cup U20, yang Tidak Cerdas dan Tidak Bijak

Denpasar, (Metrobali.com)-

Surat Gubernur Bali Wayan Koster tentang Rencana Penyelenggaraan World Cup U20, yang Tidak Cerdas dan Tidak Bijak. Yang bersangkutan gagal paham dalam tata krama (code of conduct) dalam hubungan internasional.

Hal itu dikatakan tokoh Bali Jro Gde Sudibya, Selasa (21/03/23) menanggapi surat Gubernur Bali yang menolak kehadiran tim sepak bola Israel di ajang World Cup U20 yang digelar di pulau Bali.

Sebagai DTW dunia, kata Jro Gde Sudibya, semesti Gubernur Bali tidak masuk ke wilayah sensitif “tingkat tinggi”, jangan menyeret Bali memasuki “sirkuit kemelut” yang nyaris tidak ditemukan solusinya. Semestinya Bali membawakan pesan tolerensi dan kedamaian bagi dunia.

“Pilihan semantik kata dan narasinya, gagal paham mengekspresikan brand Bali sebagai “the last of paradise”,” kata pengamat politik internasional itu.

Dikatakan, dunia sportifitas terlebih-lebih sepak bola telah berjuang keras dalam melawan prasangka ras (rasisme) dan juga intervensi politik, dan menjadi instrumen “kebudayaan” dalam mempersatukan “anak-anak manusia” penghuni bumi, bukan sebaliknya, dipersepsikan menjadi pembuka tabir dari “aib” ini.

Surat Gubernur ini, kata Jro Gde Sudibya tamsilnya “memicu di air keruh dalam lautan yang tenang”. Sangat disayangkan, surat tanpa pemikiran matang dan jauh dari bijak.

Sebaiknya, lanjut dia Hari Raya Nyepi dengan Catur Bratha Penyepian, ke dalam diri berperan transformasi diri, ke luar ke lingkungan sosial membawa pesan KERUKUNAN DAN KEDAMAIAN dalam membangun relasi hubungan antar manusia, di lingkungan: keluarga, masyarakat negara bangsa dan hubungan antar bangsa. (Adi Putra)