Jembrana (Metrobali.com)
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang marak di luar Bali menjadi atensi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Bali.
Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana, Wayan Sutama mengatakan wabah PMK menyerang ternak suku atau kuku berkaki empat seperti sapi, kerbau, kambing dan babi.
Untuk di Jembrana pihaknya sudah melakukan pemantauan dibarengi dengan sosialisasi dan bahkan telah terjadwal. Langkah tersebut sebagai antisipasi PMK di Jembrana. Dan hasilnya belum ditemukan adanya wabah PMK.
“Jembrana sampai sekarang masih nihil. Mudah-mudahan wabah PMK ini tidak sampai ke Jembrana” harap Sutama belum lama.
Kegiatan pemantauan dan sosialisasi lanjutnya, menyasar kelompok ternak, pengepul, rumah potong hewan (RPH), pedagang atau pengusaha pengiriman hewan berkaki empat antar pulau dan para peternak swadaya.
Khusus terhadap peternak swadaya sambungnya, pemantauan sekaligus sosialisasi PMK dilakukan oleh petugas penyuluhan dan dari Veteriner yang membawahi daerah binaan masing-masing.
“Kalau ditemukan hewan ada yang sakit, tentu kita obati” imbuhnya.
Sebagai langkah antisipasi berikutnya kata dia, juga diharapkan dilakukan penyemprotan desinfektan, menjaga kebersihan kandang secara rutin karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternak dan juga sanitasi.
Pusat disebutnya telah mengeluarkan surat edaran terkait larangan pengiriman hewan berkaki empat ini. Begitu pula Provinsi dan untuk Jembrana sendiri, juga akan mengeluarkan surat edaran bupati sebagai antisipasi.
Larangan tersebut menurutnya juga termasuk pengiriman sapi dari Bali. Namun khusus terkait larangan pengiriman masih dipertimbangkan oleh provinsi setelah ada usulan dari beberapa pihak. Karena secara ekonomis semua tidak bisa bergerak termasuk peternak swadaya.
“Itu kewenangan provinsi (Provinsi Bali). Mungkin sudah diantisipasi” jelasnya. (Komang Tole)