Mangupura (Metrobali.com)-

Kelompok Tani Perkebunan Subak Abian Merta Sari Br. Jempanang, Desa Belok/Sidan, Kec. Petang sebagai duta Kabupaten Badung dalam lomba Kelompok Tani Perkebunan Berprestasi tingkat Provinsi Bali tahun 2012. Penilaian oleh Tim Penilai Provinsi Bali dilaksanakan Jumat (10/8) kemarin di Balai Br. Jempanang.

Dalam lomba ini, Subak Abian Merta Sari mengandalkan produk unggulan berupa kopi arabika. Produksi untuk tahun 2012 ini mencapai 294 ton gelondong merah, dari produksi tersebut 100 ton diolah pada Unit Usaha Produktif  Mekar Sari Br. Jempanang dan sisanya dijual dalam bentuk gelondong merah kepada PT Tirta Harapan Bali. Menurut Kelian Subak Abian Merta Sari I Wayan Widana, dari produksi 294 ton tersebut secara olah basah mampu menghasilkan kurang lebih 20 ton kopi HS kering.

Dijelaskan, luas areal subak yakni 228 Ha dengan jumlah anggota 137 KK. Tanaman perkebunan kopi arabika dikembangkan di lahan seluas 153 Ha yang terdiri dari tanaman kopi yang sudah menghasilkan 98 Ha, belum menghasilkan 45 Ha dan tanaman tua 10 Ha. Dari luas tanaman kopi keseluruhan yang sudah  mengantongi sertifikat organik dari lembaga sertifikat Seloleman seluas 33 Ha dengan jumlah petani 40 KK.

“Saat ini kelompok tani Merta Sari telah dilengkapi dengan sarana pengolahan secara utuh. Bila kekurangan bahan baku kami telah menjalin kerjasama dengan 4 subak pendamping yakni Subak Abian Giri Sari br. Bon, subak abian Sarini Mukti Br. Sekarmukti, Subak Mekar Sari Tinggan dan Subak Bukit Sari Br. Lawak,” imbuhnya seraya menambahkan, selain produk unggulan kopi arabika, kelompok tani juga memelihara ternak, tanaman pangan serta perikanan.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Badung Ir. IGAK Sudaratmaja,MS menyampaikan, Kelompok Tani Merta Sari yang berada di kawasan indikasi geografis telah terbentuk unit usaha produktif (UUP) mekar sari sejak tahun 2006 untuk pengolahan dan pemasaran kopi arabika yang di back up empat subak abian sebagai pemasok bahan baku. Untuk peningkatan mutu kopi eksport di UUP tidak hanya fokus pada kopi petik merah dan pengolahan secara basah sesuai SOP, namun sudah dirintis peningkatan mutu kopi dari budi daya tanaman kopi secara organik sehingga Subak Abian Merta Sari memperoleh sertifikat organik.

Sementara itu Ketua Tim Penilai Provinsi Bali diwakili Ngurah Artana mengungkapkan bahwa penilaian atau evaluasi ini tujuan utamanya tidak hanya untuk mencari yang terbik, namun bagaimana mendorong semangat, kreatifitas serta partisipasi masyarakat (kelompok tani) untuk menumbuhkan ketahanan pangan sesuai dengan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian. Melalui pembinaan ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pangan serta daya saing petani sekaligus pemasaran hasil produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Ngurah Artana menambahkan, kreteria penilaian mencakup lima bidang yakni bidang kelembagaan, bidang kemiteraan, bidang diversifikasi pangan, bidang budi daya serta bidang pengolahan dan pemasaran. GAB-MB