?????????????

Wabup Sanjaya Mebuka Festival Kerambitan 3, Kamis 19 Oktober 2017

Tabanan (Metrobali.com)-

Parade Budaya dan Festival Kerambitan 3 tahun 2017 dibuka secara resmi oleh Wabup Tabanan Komang Sanjaya ditandai dengan membunyikan okokan dan tektekan didampingi oleh Ida Anglurah Puri Kerambitan, bertempat di depan Puri Agung Kerambitan, Kamis sore (19/10/2017).

Acara pembukaan diawali dengan pementasan tarian Bungan Sandat Serasi yang dibawakan oleh 7 orang penari. Turut hadir pada kesempatan ini Anggota DPRD Tabanan, Sekda Kabupaten Tabanan, Ketua Pengadilan Tabanan, Kejari Tabanan, Camat se-Tabanan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tabanan, Perbekel se Kecamatan Kerambitan, Kadin, Ketua PHRI Bali dan undangan lainnya.

Ketua Panitia AA. Ngurah Pria Darma melaporkan, pelaksanaan Festival Kerambitan ke-3 tahun ini mengambil tema “Desa Mawacara”, tema ini sengaja diangkat dalam rangka bersama-sama menggali dan mengangkat potensi dan tradisi yang ada di Kec. Kerambitan yang memiliki keunikan masing-masing, paparnya.

Festival Kerambitan tahun ini akan berlangsung dari tanggal 19 -22 Oktober dengan berbagai kegiatan antara lain, parade seni, pementasan okokan tetekan massal, pengobatan skala-niskala, lomba Jauk Manis Mekendang Tunggal dan berbagai acara hiburan yang diramaikan oleh seniman dan artis-artis Bali.

Sebelum membuka secara resmi Wabup Sanjaya terlebih dahulu membacakan sambutan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang pada kesematan ini berhalangan hadir.

Mengawali pembacaan sambutan Ibu Bupati, Sanjaya tidak lupa memaparkan kepada para undangan dan penonton tentang sejarah dan filosofi tarian “Bungan Sandat Serasi”. Kata Sanjaya, tarian Bungan Sandat Serasi dibuat tahun 2012 yang dibawakan oleh penari dengan jumlah ganjil sesuai jumlah helai bunga sandat yang selalu ganjil. “Bungan sandat warnanya hijau dan dan saat layu pun tetap harum, semoga nama Tabanan semakin harum di berbagai kancah apapun”, kata Sanjaya.

Lanjut Sanjaya, penyelenggaraan pesta rakyat dan parade budaya kali ini merupakan rangkaian HUT Kota Tabanan yang ke-524 tahun 2017 sebagai upaya pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah Tabanan yang tahun ini mengambil tema “Bhuana Kertih” yang bermakna kesuburan semesta sebagai sarana mewujudkan kemakmuran rakyat yang mana pada perayaan HUT Kota Tabanan tahun ini masyarakat dari seluruh kecamatan di Tabanan dilibatkan untuk berpartisipasi sehingga dapat menggali potensi ekonomi dan seni budaya Tabanan. Begitu juga dengan keberadaan puri, lahirnya kesenian di Bali tidak lepas dari peranan puri-puri, puri dijaman kerajaan adalah pusat kesenian, puri adalah bagian dan saksi sejarah, puri adalah pusat lahirnya kesenian-kesenian di Tabanan ini.  “Satu-satunya festival di Tabanan yang dikolaborasikan dengan HUT Kota Tabanan adalah festival Kerambitan sehingga menjadi sesuatu yang luar biasa”, pungkas Sanjaya.

Setelah serimonial pembukaan selesai acara dilanjutkan dengan parade seni dan budaya yang dibawakan oleh perwakilan sekaa seni dari 15 desa yang ada di Kec. Kerambitan, diawali parade dan pementasan pragmentasi tari dan tabuh dari Desa Samsam disusul Desa Batuaji, Pangkung Karung, Blumbang, Tista, Meliling dan seluruh desa lainnya yang banyak mengangkat tema sejarah desa, tradisi dan budaya agraris khas Kerabitan Tabanan. MN-MB