Tabanan(metrobali.com) – Adanya isu krisis beras di Tabanan, dibantah Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Tabanan Wayan Sarba. Krisis kata dia, kalau masyarakat tidak sampai bisa membeli beras, karena beras dipasar menghilang. Penegasan itu di sampaikan Sarba Senin (11/7) siang kemarin.

 Kalau saat hari raya ini terjadi penurunan pasokan dari pemilik penyosohan beras di Tabanan, bisa dimaklumi. Hal ini terjadi, disebabkan aktifitas pengiriman mengalami gangguan karena hari raya. ”Tidak benar terjadi krisis beras di Tabanan. Kalau krisis, masyarakat kan tidak bisa membeli beras, karena beras menghilang dari pasar,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabanan, I Gede Made Sukawijaya. Pasalnya, untuk kondisi Juni saja estimasi surplus beras antara 10 sampai 12 ton setiap bulannya. Sukawijaya mengatakan, untuk kondisi bulan Juni, luas panen mencapai 6.049 hektar. Sedangkan produksi gabah kering panen sekitar 31.818 ton lebih, dan produksi beras mencapai 17.092 ton atau setara dengan rata –rata satu bulan Tabanan mampu memproduksi beras lima ribu ton. “Riilnya kami di Tabanan bisa surplus beras 10 sampai 12 ton per bulannya. Ini angka riil dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Sukawijaya.

Sementara itu Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan, I Nyoman Budana mengaku, dari pantauan informasi yang berhasil dihimpun stok beras di Tabanan mencapai 400 ton. Untuk konsumsi beras diakui Budana terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010  lalu. Tahun lalu konsumsi beras mencapai 54.955 ton, dan tahun 2011 ini kebutuhan akan beras naik menjadi 55.279 ton. ”Kalau dari segi konsumsi memang terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Budana.

Terkait terjadinya kenaikan harga beras, Budana  mengaku itu terjadi sebagai akibat mekanisme pasar. Namun kenaikan yang terjadi tidak terlalu besar. Sebelum terjadi kenaikan, harga antara Rp 6.500 sampai Rp 6.800 per kilogram. ”Setelah kenaikan harga mencapai Rp 7.000 naiknya hanya sedikit. Itu terjadi semata-mata mekanisme pasar, apalagi saat hari raya,” imbuhnya. Selama ini beras produksi petani Tabanan selain dipasarkan di Tabanan, juga dijual ke Badung dan Denpasar.@humas Tabanan.