Foto: Penandatangan MoU antara Ketua STMIK Primakara I Made Artana, S.Kom.,M.M.,dengan Bupati Jembrana, Nengah Tamba, S.H.,Sabtu (5/6/2021).

Jembarana (Metrobali.com)-

Kampus STMIK Primakara kembali dipercaya salah satu pemerintah daerah di Bali yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana untuk menjadi mitra strategis dalam hal penumbuhan wirausaha baru dan pendampingan digitalisasi UMKM.

Ketua STMIK Primakara I Made Artana, S.Kom.,M.M.,telah menandatangani MoU dengan Bupati Jembrana, Nengah Tamba, S.H.,pada Sabtu (5/6/2021) serangkaian peringatan 100 hari kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana Nengah Tamba dan Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat).

Dalam MoU ini, salah satunya STMIK Primakara akan membantu program penumbuhan wirausaha baru di Inkubator Wirausaha Jembrana yang didirikan Pemkab Jembrana. Secara umum ruang lingkup MoU/kesepakatan bersama ini meliputi pengembangan kemitraan ekosistem agrobisnis berbasis teknologi informasi, penyelenggaraan kegiatan ilmiah, seminar dan lokakarya , penelitian dan pengabdian masyarakat, serta pengembangan SDM dan kewirausahaan.

“Pemkab Jembrana mempunyai program inovasi dan kewirausahaan lewat Inkubator Wirausaha Jembrana. Jadi kami dari STMIK Primakara akan membantu pembinaan wirausaha secara umum, penumbuhan wirausaha baru dan khusunya juga dalam hal digitalisasi UMKM,” terang Artana yang juga pengusaha muda visioner yang telah lebih dari 20 tahun bergerak dalam bidang IT, mulai dari Software Development, IT Consulting hingga Internet Service Provider (ISP) ini.

Diharapkan melalui kolaborasi STMIK Primakara selaku kampus yang mengusung Technopreneurship Campus (Kampus Pencetak Technopreneur/Wirausaha Berbasis Teknologi) ini dengan Inkubator Wirausaha Jembrana ini akan lahir wirausaha baru/pelaku UMKM baru yang tangguh, kreatif dan profesional di “Bumi Mekepung”.

“Untuk lebih detailnya potensi-potensi apa yang akan kita gali dan akan dikomunikasikan lebih lanjut. Tapi secara sepintas, kami melihat juga potensi usaha pertanian dan perikanan sangat besar di Jembarana,” ungkap Artana didampingi Kepala Pusat Inovasi Primakara I Gede Juliana Eka Putra.

“Jadi kami akan masuk di digitalitasi UMKM-nya. Apapun produk dan kemasannya semua harus digital,” sambung Artana yang juga Direktur Utama Alfa Prima, salah satu kampus vokasi ternama dan terbaik di Bali ini.

Selain itu, Artana melihat di Jembrana sejuah ini yang belum terdata optimal adalah potensi ekonomi kreatif. “Dari 17 sub sektor ekonomi kreatif kita akan lihat mana yang bisa dimunculkan dan kita akan lihat berapa yang eksisting,” ujar Artana.

Pihaknya optimisi ekosistem kewirausahaan, digitalitasi UMKM termasuk ekonomi kreatif bisa tumbuh lebih cepat di Jembrana dengan latar belakang pemimpinnya yakni Bupati Jembrana Nengah Tamba yang merupakan seorang pengusaha/entrepreneur.

“Kami harapkan organisasi dan komunitas terkait kewirausahaan dan ekonomi kreatif di Jembrana juga dapat berkembang lebih maju sehingga ada jejaring yang lebih luas dan juga terjalin kolaborasi multistakeholder,” harap Artana.

Artana mengaku senang STMIK Primakara bisa bergandengan tangan dengan pemerintah daerah di Bali. Apalagi yang dikolaborasikan sesuai dengan core kompetensi STMIK Primakara yakni di bidang startup, digitalisasi UMKM dan penumbuhan wirausaha baru.

Selain pengalaman secara kelembagaan yang dimiliki Primakara dalam mendampingi digitalasi UMKM, kapasitas Artana selaku seorang pemimpin dan pengusaha/entrepreneur visioner tidak diragukan lagi. Artana merupakan Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017.

Artana juga tercatat sebagai peraih Technopreneur Award dari Majalah M&I dan salah satu dari 40 orang berusia dibawah 40 tahun, Penggerak Masa Depan Pulau Dewata, versi Majalah M&I. Pria yang saat ini sedang menempuh pendidikan S-3 (Doktor) di Program Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ini juga meraih penghargaan CYEA (Creative Young Entrepreneur Award) dari Junior Chamber International, Most Outstanding Development Officer dan The Best Development Officer dari JCI Asia Pacific Development Council.

Jadi berbekal pengalaman dan track record dari STMIK Primakara maupun Artana secara pribadi ini diharapkan dapat memberikan sentuhan yang berbeda dalam program penumbuhan wirausaha baru/UMKM baru/startup baru, dan pendampingan digitalitasi UMKM.

“Kami ingin gerakan pendampingan UMKM jadi berbeda dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat. Kami juga bercita-cita STMIK Primakara jadi epistetrum, pusat dalam hal terkait startup, penumbuhan wirausaha baru, dan digitalisasi UMKM,” pungkas Artana (wid)