ketua-stikom-bali-drs-dadang-hermawan

Ketua STIKOM Bali Drs. Dadang Hermawan dan Ketua BKS LPD Provinsi Bali Drs. Nyoman Cendekiawan

Denpasar (Metrobali.com)-

STIKOM Bali-BKS LPD Provinsi Bali melakukan penandatangan sosialisasi pemanfaatan teknologi informasi bagi LPD se-Bali, Rabu (21/12). Setelah penandatanganan ini diharapkan antara STIKOM Bali dengan BKS LPD Provinsi Bali  membentuk sebuah kolaborasi yang kuat dan saling membantu dan mendukung kegiatan antara LPD se- Bali dengan  STIKOM Bali.

Hal  itu dikatakan, Ketua STIKOM Bali Drs. Dadang Hermawan, pada acara  sosialisasi pemanfaatan teknologi informasi bagi bagi LPD se-Bali, Rabu (21/12). Dikaakan, STIKOM sebagai akademisi punya tanggung jawab moral terhadap perkembangan IT di LPD.

‘’ Kerjasama ini dalam bentuk ABG. Ini konsep ABG, bukan anak baru gede, tetapi akademisi, bisnis, dan government. Dan, katanya government kemarin sudah sering dilakukan, akan tetapi sekarang dengan akademisinya,’’ tandas Dadang.

Dikatan Dadang, kerjasama ini adalah bagian dari implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana ada pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.  ‘’Mudah mudahan ini bisa menjadi nilai tambah untuk teman teman di LPD untuk lebih mengenal dunia IT yang mau tidak mau, suka tidak suka tidak bisa dihindari. Apalagi LPD adalah mengelola keuangan, maka harus dekat dengan dunia IT,’’ kata Dadang.

Dikatakan, sebagai lembaga pendidikan di bidang IT, kami STIKOM Bali cukup bangga dan dipercaya oleh LPD se-Bali lewat BKS LPD untuk bekerjasama terutama dalam memanfaatkan IT ini untuk semaksimal mungkin dan untuk kemajuan LDP yang ada di Bali.

Untuk sinergitas ini, kata Dadang ada manfaat yang bisa diambil misalnya dari segi mahasiwa dan dosen bisa melakukan penelitian di LPD, bisa melakukan kerja praktek, atau lebih jauh lagi para pimpinan LPD ini bisa merekrut lulusan STIKOM agar  IT LPD semakin hari terus  berkembang.

Dikatakan, dengan jumlah mahasiswa dan dosen 1400 barangkali belum bisa memenuhi kebutuhan LPD itu sendiri. ‘’Mungkin dari perguruan tinggi lain bisa untuk membantunya. Paling tidak akses STIKOM untuk bergabung di LPD sangat terbuka,’’ katanya.

Sementara itu, Ketua BKS LPD Provinsi Bali Drs. Nyoman Cendekiawan mengatakan, konsep LPD adalah berdasar dari Desa Pakraman. Dan, para mahsiswa STIKOM Bali ini juga berasal dari Desa Pakraman di Bali. Nanti, bagaimana mereka yang sudah sarjana bisa mengemban tugas di desa Pakraman masing masing terutama dalam pengembangan LPD. Dan, jika memungkinan bisa bergabung atau menjadi pendampingan di LPD untuk bidang IT.

Cendikian menambahkan, kerjasama seperti  sangat penting. ‘’Kita ingin LPD yang basisnya tradisional, kita ingin LPD dikelola secara professional. Kita tidak ingin ketinggalan dengan IT. Oleh karena itu, kita ingin perkembangan LPD sudah seperti deret ukur yang beitu cepat bisa dikelola dengan menggunakan IT,’’ katanya.

Dikatakan, kepercayaan masyarakat terhadap LPD sangat luar biasa. Karena ini didukung oleh awig-awig desa adat. ‘’Untuk mengejar ketertinggalan di bidang teknologi, LPD ke depan harus terus memerbaiki diri melalui pengembangan teknologi. Kita harus lakukan kerjasama seperti  ini. Untuk teknis akan dilakukan pengaturan dikemudian hari. Dan ini akan lebih dipercaya lagi oleh krama Bali karena ini berbasis adat yakni milik desa pakraman,’’ tandasnya.

Selebihnya dikatakan, pembangunan Bali ini harus dimulai dari desa pakrama. Jika ekonomi desa pakraman kuat, maka potensi seni dan budaya Bali akan bisa tetap dipertahankan.  Apabila Desa pakraman kuat, maka Bali akan ikut juga kuat.

Dikatakan, jumlah  LPD se-Bali sampai saat ini sebanyak 1.433 LPD. Asetnya Rp 15,6 Triliyun, Karyawan hampir 8000. Ini merupakan potensi untuk  pengembangan digitalisasi sangat potensial. Selama ini LPD sudah melakukan PPOB untuk pembayaran listrik dan telpon.  Transaksinya baru 10% dari 2,5 juta rekening atau nasabah LPD yang ada di Bali.

Dikatakan, ada sekitar 55 Desa Pakraman belum masuk LPD. Persoalan yang timbul di LPD tidak terlalu banyak. Tantangan SDM LPD adalah mejadi catatan tersendiri bagi LPD. Misalnya, setiap karyawan LPD ke depan harus memahami teknologi digital. ‘’Harus kerja nyata. Wadah BKSdibentuk adalah  untuk bisa menjalin kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan STIKOM Bali ini. Dan, sinergitas dengan STIKOM Bali ini merupakan jawaban dari masalah yang dihadapi LPD terutama di bidang IT-nya. SUT-MB