Foto: Bacaleg DPR RI dari Partai NasDem Ida Ayu Ketut Candrawati (kiri) saat bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di sela-sela acara Rapat Konsolidasi & Koordinasi Pendalaman Bacaleg Partai NasDem 2024 Teritorial Provinsi: Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua & Papua Barat”, pada Selasa 7 Maret 2023 di Ball Room Intercontinental Bali Resort, Badung.

Tabanan (Metrobali.com)-

Meniti karir politik di kandang “banteng” dan ibarat bertarung di dapil (daerah pemilihan) “neraka” yang dikuasai partai penguasa PDI Perjuangan hingga akhirnya terpilih dan tercatat sebagai Anggota DPRD Tabanan dua periode (2014-2019 dan 2019-2024), membuat srikandi Partai NasDem Ida Ayu Ketut Candrawati punya nyali besar dan keberanian di atas rata-rata dibandingkan politisi lainnya.

Siapa sangka sosok yang kini masih menjabat sebagai Ketua Fraksi NasDem DPRD Tabanan ini membuat keputusan besar yang bagi sebagian besar orang mungkin bisa dianggap keputusan gila dan nekat bahkan di luar nalar.

Tidak tanggung-tanggung, politisi yang akrab disapa Dayu Candra ini berani keluar dari zona nyaman (comfort zone) dan melakukan lompatan besar dengan maju sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ke DPR RI Dapil Bali dari Partai NasDem. Nama Dayu Candra sudah masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) Caleg DPR RI dari Partai NasDem Bali bahkan dikabarkan diberikan nomor urut 1 oleh partai besutan Surya Paloh tersebut.

Saat ditanya soal keputusan besar yang diambil dengan berani tarung nyaleg ke DPR RI terutama juga karena dirinya berasal dari Tabanan yang dikenal medan politiknya sangat berat terlebih juga sudah ada satu Anggota DPR RI asal Tabanan dari PDI Perjuangan yang sudah 5 periode di DPR RI yanki Made Urip, Dayu Candra mengaku tidak pernah gentar ketika sudah mengambil keputusan dalam perjuangannya.

“Saya dilahirkan dan dibesarkan oleh Partai NasDem, sebagai Srikandi NasDem yang sudah dua kali lolos di DPRD Tabanan, bagi saya itu perjalanan yang luar biasa. Dan ketika sekarang saya memutuskan langkah perjuangan ke DPR RI, optimisme saya tetap sama walaupun dibilang Tabanan itu daerah neraka bagi politisi di luar partai penguasa. Tiang tiap optimis, siap maju kemanapun, ditugaskan kemanapun siap, termasuk ke DPR RI, sebagai bagian juga panggilan tanggung jawab membesarkan Partai NasDem di Bali,” ungkap Dayu Candra belum lama ini.

Dayu Candra yang juga Ketua DPW Garda Wanita (Garnita) Malahayati NasDem Provinsi Bali ini memang mengakui di Tabanan situasi politik cukup berat bagi partai politik di luar partai penguasa, apalagi kalau bicara pertarungan merebut kursi DPR RI. Memang benar, untuk maju ke DPR RI, suara dari sembilan kabupaten/kota harus diraih, tapi selaku politisi asal Tabanan, tentu Dayu Candra ingin meraih hasil maksimal dari daerahnya sendiri seraya juga mengoptimalkan potensi suara dari delapan kabupaten/kota lainnya di Bali.

Belum lagi ada rumor di internal PDI Perjuangan yang menyebutkan Ketua DPRD Bali dua periode yang juga mantan Bupati Tabanan Nyoman Adi Wiryatama juga bersiap bertarung ke DPR RI. Jika itu terjadi, tentu persaingan politik Tabanan akan menjadi semakin panas dan benar-benar menjadi daerah “neraka” bagi para kontestan yang tarung ke DPR RI.

“Kalau dibilang di Tabanan itu neraka, bisa jadi iya. Tapi saya tidak gentar sedikitpun. Sekali layar terkembang pantang surut ke belakang. Jadi tidak ada keragu-raguan untuk saya maju ke DPR RI. Saya ingin memberikan perjuangan serta hasil yang terbaik untuk Partai NasDem dan masyarakat Bali,” kata Dayu Candra yang saat ini masih bertugas sebagai Anggota Komisi IV DPRD Tabanan yang membidangi pendidikan, kepemudaan dan olahraga dan lainnya.

Keteguhan sikap Dayu Candra untuk totalitas menjalani perjuangannya merebut kursi legislatif DPR RI di Senayan juga menjadi bagian misi besar Partai NasDem Bali untuk pecah telur merebut satu kursi DPR RI dimana dalam dua kali Pemilu sebelumnya yakni Pemilu tahun 2014 dan 2019 NasDem Bali masih harus menelan pil pahit kegagalan. Kini kader Partai NasDem di Bali mendapatkan momentum yang tepat, It’s Time to Restorasi dan mereka tengah berada pada puncak kepercayaan diri, penuh semangat untuk Bersatu Berjuang Menang (BBM) merebut satu kursi DPR RI Dapil Bali sebagaimana menjadi amanat dan tugas dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Terlebih pula Surya Paloh telah memberikan support luar biasa untuk NasDem Bali dengan kehadiran kantor DPW Partai NasDem Bali di Jalan Cok Agung Tresna Denpasar yang begitu besar dan megah serta menjadi kartor partai politik terbesar dan termegah di Bali.

“Ketum sudah memberikan gedung kantor DPW yang luar biasa megah. Tugas kita sebagai kader NasDem bagaimana caranya mempertahankan kemegahan gedung ini dengan mempersembahkan satu kursi DPR RI dari NasDem Bali. Jadi tiang merasa terpanggil untuk itu,” ungkap politisi NasDem asal Banjar Dinas Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini.

Saat kembali ditanya mengenai kalkulasi politiknya dan juga melihat pemetaan kondisi politik di Tabanan dan di Bali secara umum serta juga konstelasi politik nasional terkait Calon Presiden yang diusung NasDem di Pilpres 2024, Dayu Candra mengaku tentu dirinya sudah melakukan kalkulasi atau perhitungan yang cermat ketika mengambil langkah politik tarung ke DPR RI.

Ia juga menegaskan salah kunci kemenangan NasDem di Pemilu 2024 terletak pada sejauh mana keberhasilan mengeksekusi dan mewujudnyatakan spirit Bersatu Berjuang Menang (BBM) dan konsisten mengimplementasikan strategi tusuk sate diantara caleg NasDem di semua tingkatan sebagaimana menjadi arahan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua DPW Partai NasDem Bali Julie Sutrisno Laiskodat.

“Dengan tusuk sate ini kita akan bergerak di Tabanan. Dengan kesolidan kita, Astungkara pasti bisa menelurkan satu kursi keterwakilan di DPR RI dari Dapil Bali untuk NasDem. Sudah ada pemetaaan-pemetaan juga sih kita,” pungkas politisi perempuan yang juga cinta olahraga ini dan sangat konsisten mendukung kreativitas kegiatan terkait olahraga di kalangan generasi muda. (wid)