Bangli (Metrobali.com)-

Dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di kabupaten Bangli, Kamis (16/2) kemarin di gedung BMB di selenggarakan sosialisasi dan penandatangan MoU Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) antara Pemda Bangli dengan Yayasan DAMANDIRI, PKS antara BPD Bali dengan Yayasan DAMANDIRI yang di rangkaikan dengan pengukuhan paguyuban Vasektomi Kabupaten Bangli. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Bangli, Ketua Yayasan DAMANDIRI, Pimpinan BI Denpasar, Dirut BPD Bali, Ketua DPRD Bangli, Wakil Bupati Bangli, Muspida dan undangan terkait.

Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan, kini Kabupaten Bali  masih memiliki keluarga miskin atau pra KS dan KS 1 yang cukup tinggi. Berdasarkan catatan BPPKB Kabupaten Bangli di tahun 2011 menunjukan jumlah Pra KS sebanyak 3.875 KK, KS I: sebanyak 9724, KS II : 14.864 KK, KS II: 34.662 serta KS II plus:976 KK sehingga sekitar 6.05% keluarga  kabupaten Bangli berstatus keluarga miskin.

Dikatakan, berbagai upaya telah dilakukan dalam upaya mengentaskan kemiskinan salah satunya adalah Program Nyamam Anyar, Nyama adalah Keluarga dan Anyar adalah Baru. Setiap Pejabat dari Eselon IV sampai Eselon II, Bupati , Wakil Bupati dan pejabat fungsional tertentu, BUMD/BUMN, mendapatkan tugas sebagai Bapak angkat keluarga pra KS. Sehingga dalam mendukung program pengentasan kemiskinan tersebut pemerintah juga melaksanakan program Gerakan Pembagunan dengan sistem Gotong Royong (Gerbangdesigot) dimana pembangunan di Bangli mengacu pada 4 pilar yaitu Pendidikan, Kesehatan, Pariwisata dan Lingkungan. Pembangunan tersebut dimulai dari Desa dan membangun Desa dimulai dari keluarga. Dilanjutkan dengan adanya program POSDAYA yang di sosialisasikan hari ini maka kita akan matangkan sistemnya bersama-sama karena pada dasarnya konsep dari program tersebut adalah sama.

”Untuk mendukung hal itu kita akan membuat tim kajian yang memadukan konsep dari POSDAYA dengan Nyama Anyar agar bersama-sama melakukan kegiatan mengentaskan kemiskinan dengan mengedepankan konsep kemandirian antara masyarakat atau keluarga kaya dan keluarga miskin dengan membentuk kewirausahaan, saya yakin dengan kerjasama ini apalagi di tambah dengan kerjasama pihak perbangkan baik BI dan BPD Bali yang terlibat didalamnya program ini akan dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bangli. “Segala sesuatu dimulai dari pikiran, pikiran yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula,” katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan DAMANDIRI  Fro.Dr. Haryono Suyono  mengatakan, konsep dari program POSDAYA adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat miskin dengan kewirausahaan. Yang lebih menarik adalah bagaimana kewirausahaan tersebut diintergasikan sesuai dengan konsep nyama Anyar yaitu memadukan masyarakat kaya dengan masyarakat miskin untuk menjadi pengasuh dan bapa Angkat, sehingga apapun yang dihasilkan nantinya tidak dimatikan oleh kelompok  sikaya karna tidak dianggap saingan.

Berbeda dengan simiskin dengan simiskin sudah barang tentu akan dimatikan oleh kelompok sikaya karena dianggap saingan. Sehingga dengan Program POSDAYA yang ada di 100 Kabupaten dengan beranggotakan kurang lebih 11 ribu diharapkan ditahun ini dapat meningkat menjadi 17 ribu, tambah haryono suyono  dengan adanya dana mandiri dapat menjadi sebuah ilmu dan trik-trik didalamnya untuk dapat menerapkan semua program yang direncanakan melalui kerjasama dengan BI dan Bank BPD Bali dan juga yang lainnya. “Keberhasilan POSDAYA dikabupaten Bangli adalah membuat masyarakat lebih mandiri dalam kewirausahaan dengan konsep Nyama Anyar,” tegasnya. MB1