Denpasar (Metrobali.com)-

Puluhan sopir taksi yang tergabung dalam Persatuan Sopir Taksi Bali (PSTB) mendatangi gedung DPRD setempat untuk menuntut kenaikan tarif penumpang berargometer guna menyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

“Kenaikan BBM bersubsidi pendapatan para sopir berkurang. Terlebih kabar akan ada penambahan armada taksi baru. Untuk itu harus ada kenaikan tarif argo,” kata Ketua PSTB Ketut Witra di Denpasar, Selasa (16/7).

Harga BBM sangat berdampak pada biaya BBM dan perawatan kendaraan. Namun sejak kenaikan BBM bersubsidi, belum ada keabsahan dan kepastian kenaikan argo taksi.

Hal itu menurut dia, mengakibatkan sopir taksi merugi Rp30 ribu per hari. “Kalau tidak ada kebijakan yang berpihak, bagaimana nasib kami selanjutnya?” ujarnya.

Ia berharap segera ada kepastian kenaikan argo taksi berkisar Rp6.000 hingga Rp7.000 untuk sekali buka pintu. “Apalagi setoran ke manajemen juga naik,” katanya menambahkan.

PSTB juga khawatir terancam dengan penambahan armada taksi baru. “Jangan ada penambahan taksi baru karena ini hanya akan merugikan sopir taksi yang sudah lama beroperasi. Kalau ada izin baru, kami makin tergusur,” katanya.

Pihaknya sempat berkoordinasi dengan aparat Desa Adat Kuta untuk mendesak pemerintah menolak armada taksi baru.

Kedatangan para sopir taksi itu diterima Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya didampingi Wakil Ketua I Gusti Putu Widjera. Mereka berjanji akan menindaklanjuti keluhan sopir taksi dengan memanggil Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bali.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali Ida Bagus Putu Sukarta meminta pemerintah serius memerhatikan nasib sopir taksi. Soal adanya kekhawatiran penambahan armada taksi baru, dia juga meminta pemerintah mempertimbangkan nasib sopir taksi yang selama ini tidak jelas.

“Dari dulu kami juga menentang ada penambahan armada baru. Jangan sampai rakyat jadi korban kebijakan yang tidak menyerap aspirasi rakyat kecil. Sopir taksi ini termasuk penggerak ekonomi kerakyatan. Jadi mereka harus dilindungi,” kata Sukarta menegaskan. AN-MB