Buleleng (Metrobali.com)-

Patut diapresiasi proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Sawan. Bagaimana tidak, pasalnya ditengah pandemi covid-19, semangat belajar dan mengajar disekolah tersebut tidak menjadi surut, sehingga menjadikan SMP Negeri 1 Sawan terus menoreh prestasi membanggakan. Salah satunya adalah meraih prestai pada tingkat nasional. Dimana, raihan prestasi tidak hanya dibidang akademis, namun SMP Negeri 1 Sawan yang dipimpin Kepala Sekolah (Kasek) I Nyoman Seneng Wira, S.Pd itu, juga menyabet prestasi non-akademis yaitu meraih Medali Perunggu dalam ajang Karate tingkat Internasional.

Dikonfirmasi pada Selasa, (24/5/2022), Kasek Nyoman Seneng Wira menyebut awalnya ia ingin anak didiknya tetap memiliki kegiatan positif walaupun di masa pandemi. Oleh karena itu ia bersama jajaran tenaga pendidiknya mencari informasi mengenai lomba-lomba di bidang akademis maupun non akademis melalui internet. Setelah itu, menginformasikannya kepada para murid yang memiliki minat untuk berpartisipasi.

Bak gayung bersambut, dimana para murid merespons positif dengan ikut mendaftarkan diri dan mengikuti pembinaan bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMP Negeri 1 Sawan.

Hal hasil, kerja keras para guru dan murid membuahkan hasil, yakni pada 24 April 2022 lalu, SMP Negeri 1 Sawan berhasil menyabet prestasi pada ajang Olimipiade Sains Cerdas Indonesia (OSCI), dalam hal ini berkat Ni Made Tisya Sandra yang meraih dua medali sekaligus. Diantaranya Medali Emas di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Medali Perunggu di bidang Bahasa Inggris. Selain itu Medali Perak juga berhasil diraih pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) oleh Kadek Widya Martania Sari.

Tidak hanya itu, pada bidang non-akademis, siswa SMP Negeri 1 Sawan menyabet prestasi di ajang lomba Karate tingkat internasional yang berlangsung di Iran melalui sistem daring, dengan raihan Medali Perunggu atas nama I Komang Tri Widhiardika pada bulan Februari tahun lalu.

Disinggung terkait kiat-kiat untuk meraih prestasi, Kasek Nyoman Seneng Wira mengatakan variasi dari sumber bahan ajar, merupakan faktor terpenting dalam mendidik murid. Untuk itu, dirinya mengarahkan para guru untuk tidak hanya terpaku pada kurikulum, namun kreatif untuk memberi tambahan materi.

“Kami mengupayakan seluruh guru di SMP Negeri 1 Sawan ini, agar dapat memberikan materi bimbingan tidak hanya dari buku saja. Namun dapat memberikan materi tambahan yang bersumber dari media online,” jelasnya.

Terlepas dari sejumlah prestasi di sekolahnya, Kasek Nyoman Seneng Wira jebolan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja ini mengungkapkan membangkitkan antusiasme belajar murid untuk mengikuti lomba merupakan tantangan tersendiri. Namun demikian, dengan bantuan dari guru wali dan guru Bimbingan Konseling (BK) yang semangat menjaring siswa berprestasi dan memberikan motivasi belajar, dan tantangan tersebut berhasil dilewati dengan baik.

Tidak hanya dorongan semata, tentunya Kasek Nyomang Seneng Wira juga tidak lupa untuk memberikan apresiasi kepada para murid yang berhasil menorehkan prestasi. Hal tersebut sebagai bentuk mempertahankan kompetensi murid melalui regenerasi.

“Demi mempertahankan prestasi yang dicapai sekarang ini, langkah yang diambil dari pihak SMP Negeri 1 Sawan berupaya melakukan regenerasi, dengan menyebarluaskan informasi terkait apa yang diraih saat ini di media sosial, serta memberikan apresiasi bagi pemenang lomba pada saat upacara. Hal ini dilakukan, dengan maksud memberikan motivasi kepada semua anak didiknya untuk ikut berkontribusi meraih prestasi yang membanggakan sekolah,” terangnya.

Diakhir perkataannya, Kasek Nyoman Seneng Wira menerangkan bahwa dalam proses mengajarnya, ia menerapkan pendidikan kepada anak didiknya tidak hanya pada kecerdasan intelektual. Namun kecerdasan emosional juga harus diseimbangkan demi terciptanya anak didik yang memiliki karakter Pancasila.

“Proses pembentukan karakter pelajar, bekerja sama dengan perangkat desa dan osis di sekolah, untuk melakukan pengawasan. Hal itu, guna menanggulangi siswa melakukan kegiatan negatif yang berdampak juga bagi kehidupan di lingkungan masyarakat sekitar sekolah,” tutupnya.

Proses persiapan dalam mengikuti lomba tersebut merupakan hal yang tidak mudah, hal itu diakui oleh Ni Made Tisya Sandra yang menyabet juara pada dua mata pelajaran. Siswi kelas 8 itu menjelaskan pencapaian prestasi yang diraih ini tentunya tidak mudah, karena memerlukan usaha yang keras untuk belajar. Selain itu, dirinya juga harus kreatif mencari bahan pembelajaran di internet, guna melengkapi materi dari sekolah yang diberikan guru pembina.

“Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan orang tua yang mendukung sarana dan prasarananya. Saya belajar di rumah, selain didukung penuh orang tua, juga peran guru yang selalu membina dan siap sedia membantu jika saya mengalami kesulitan melalui komunikasi via daring,” ucap Tisya.

Disinggung terkait kiat dalam berprestasi, Tisya mengatakan motivasi dalam mengembangkan prestasi merupakan kewajiban, baik di bidang akademis maupun non-akademis.

“Semua itu harus dijalani dengan semangat meski banyak hambatan dalam prosesnya.” pungkasnya.

 

Pewarta : Gus Sadarsana