Denpasar,(Metrobali.com) 

Kepala Sekolah SMK PGRI 6 Denpasar akhirnya memanggil orangtua KBE, seorang siswi yang videonya viral di TikTok karena penampilan bertato dan dianggap tidak sesuai dengan aturan sekolah. Pemanggilan ini berlangsung pada Selasa, 17 September 2024, di Gedung Sekolah SMK PGRI 6 Denpasar.

Wayan Sukarta, Kepala Sekolah SMK PGRI 6 Denpasar, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan berupa surat pernyataan yang ditandatangani oleh KBE. Dalam surat itu, KBE berjanji untuk lebih disiplin dalam bersekolah, menaati aturan, dan mengubah penampilannya sesuai dengan peraturan sekolah. KBE juga sepakat untuk tidak lagi membuat konten yang melibatkan atribut sekolah.

Berikut poin-poin utama dalam surat pernyataan tersebut:

Siswi akan lebih rajin hadir di sekolah.
Penampilan akan diubah sesuai aturan sekolah, seperti mengenakan rok sepanjang lutut, tidak memakai nailtip berwarna mencolok, dan melepas piercing berlebihan.
Tidak membuat video atau foto yang menggunakan atribut sekolah.
Siap menerima sanksi dikeluarkan jika melanggar lagi.
Mematuhi setiap guru, wali kelas, dan kepala sekolah.
Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh KBE di atas materai dan disaksikan oleh bapak serta kakak kandungnya.

Menurut Sukarta, sekolah memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi skorsing kepada KBE, setelah mempertimbangkan kondisi psikologis siswi dan keluarganya.

“Kami tidak memberikan skorsing agar tidak menambah beban pikiran anak dan keluarganya. Namun, kami akan lebih intens memperhatikan perkembangan anak tersebut di sekolah,” ujar Sukarta.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh bapak dan kakak kandung KBE, sementara ibunya berhalangan hadir karena mengantar adiknya yang paling kecil ke sekolah. Sukarta menegaskan bahwa pihak sekolah masih memberikan kesempatan bagi KBE untuk melanjutkan pendidikan.

“Masih diizinkan bersekolah karena kami mempertimbangkan masa depan anak. Siapa lagi yang akan memperhatikan kalau bukan kami?” tambahnya.

Pihak sekolah berkomitmen untuk memantau perkembangan KBE secara lebih ketat guna mencegah terulangnya kejadian serupa. Sukarta berharap tindakan preventif ini akan membantu KBE fokus pada pendidikan dan masa depannya.

Video KBE yang viral di TikTok sebelumnya sempat memancing perhatian publik karena dinilai tidak mencerminkan perilaku seorang pelajar. Kini, dengan adanya surat pernyataan tersebut, sekolah berharap KBE bisa memperbaiki perilakunya dan kembali fokus pada kegiatan akademis. (ist)