Foto: Deklarasi gerakan “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” di Denpasar , Jumat (8/1/2021).

Denpasar (Metrobali.com)-

DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali mendeklarasikan gerakan edukasi “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” di salah satu unit dagang KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga) Bali di Jalan Majapahit, No. 5, Lumintang, Denpasar, Jumat (8/1/2021).

Gerakan ini merupakan kontribusi PIM Bali untuk Indonesia yang membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki jiwa pahlawan untuk bisa beradaptasi dalam Era Tatanan Baru dan menjadi pahlawan untuk ikut memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“PIM sosialisasikan pemutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 adalah ‘KITA’. Ini saat yang tepat,” kata Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., didampingi pengurus saat mendeklasari gerakan  Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” ini yang juga bersinergi menggandeng insan pers/media massa di Bali.

Deklarasi juga dihadiri sejumlah pengurus PIM Bali maupun KPRK seperti Sekretaris 1 DPD PIM Bali Anna Stefani Wulan Permata Dewi NS, Ketua I Bidang Organisasi Humas Publikasi PIM Bali Ni Luh Putu Gunatri yang juga pengurus di KPRK Bali, Ketua Pengawas KPRK Bali Desak Ketut Sulitri dan lainnya.

“Kami juga sinergi media massa dengan harapan mohon support kami memunculkan hal-hal positif dan mengkampanyekan ‘Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19,” kata Tini Gorda.

Gerakan edukasi “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” juga mengusung spirit “Sinergi untuk Energi.” Karenanya dalam deklarasi ini PIM Bali juga menggandeng Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PPPI) DPD Bali, GTS Institute Bali dan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Bali  yang juga merupakan organisasi yang dipimpin Tini Gorda.

Selain itu digandeng pula organisasi kepemudaan YouthABLE Bali yang siap mensinergikan program pemberdayaan generasi muda dengan upaya pencegahan dan memutus mata rantai pandemi Covid-19 dengan mensosialisasikan gerakan “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19.”

Pendiri YouthABLE Bali Putu Bagus Dimas Pranata juga memiliki menegaskan kesiapannya mengkampanyekan “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” di media sosial hingga dengan media podcast maupun video di YouTube.

“Kami akan buat kampanye gerakan ini agar menarik bagi generasi muda dan agar mereka terlibat aktif ikut menjadi pahlawan di masa pandemi Covid-19,” ujar mahasiswa President University ini.

Gerakan edukasi “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” pada intinya mengajak setiap orang menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekitar hingga jadi pahlawan bangsa dan negara dengan ikut mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui hal sederhana yakni disiplin, taat dan pantang menyerah menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

“Menjadi seorang pahlawan saat pandemi COVID-19 dibutuhkan tiga hal yaitu disiplin, taat dan pantang menyerah,” tegas Tini Gorda yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas, Ketua KPRK Bali, Direktur Eksekutif GTS Institute dan juga Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini.

Menurut Tini Gorda sifat disiplin sangat dibutuhkan oleh seorang pahlawan. Terlebih lagi, disiplin tidak hanya mengacu pada kemauan untuk mengikuti aturan yang ada, tetapi menitikberatkan konsistensi dari merealisasikan peraturan-peraturan pemerintah dan juga diri sendiri.

“Dari disiplin jadi budaya patuh. Kita harus jadi teladan berani menegur kanan kiri kita untuk menerapkan prokes (protokok kesehatan). Jangan juga sedikit-sedikit salahkan kebijakan pemerintah,” kata Tini Gorda.

Selanjutnya sifat taat dalam pahlawan merupakan salah satu sifat yang patut dimiliki. Ketaatan terhadap peraturan-peraturan dan juga protokol yang ada dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan seorang pemimpin. Dalam ketaatan, pahlawan dapat menjadi contoh yang baik untuk menjaga dan melindungi orang-orang disekitarnya.

Terakhir diperlukan sikap pantang menyerah. “Bukan pahlawan namanya jika sering menyerah. Perbedaan antara pahlawan Covid-19 dan non-pahlawan ada di resistensi terhadap masalah-masalah dan rintangan yang diberikan oleh Covid-19,” ujar Tini Gorda.

Dua persepsi dalam pantang menyerah, pertama pantang menyerah untuk diri sendiri, yang dimana mampu memotivasi dan melindungi diri sendiri, dan kedua pantang menyerah untuk orang lain, dimana mampu menstimulasi dan memotivasi orang disekitar untuk ikut pantang menyerah dan mampu beradaptasi dalam era tatanan baru.

Prokes 5M Perlambat Laju Covid-19

Untuk mewujudkan “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” PIM Bali juga menekankan adaptasi yang aman, sehat dan produktif pada kepatuhan akan prokes (protokol kesehatan) 5M jadi sebenarnya tidak cukup lagi 3M. Prokes 5M yang dimaksud yakni 1. Memakai Masker, 2. Mencuci Tangan, 3. Menjaga Jarak, 4. Mengendalikan Pertemuan Skala Besar, 5. Mari Saling Mengingatkan.

“Kita harus selalu ingat pesan Ibu jalankan 3M itu. Tapi yang penting juga tambah 2M lagi  yakni mengendalikan pertemuan skala besar dan mengingatkan  teman kita. Ini kadang yang lupa kita lakukan,” tegas Tini Gorda.

Deklarasi gerakan “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” didasari atas keprihatinan PIM Bali terhadap kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia makin mengganas. Kasus baru Covid-19 di tanah air belum terlihat tanda-tanda bakal mereda. Sebaliknya, penambahan kasus baru positif Covid-19 terus mencetak rekor.

Melansir laman Covid19.go.id, hingga Jumat (8/1/2021) ada tambahan 10.617 kasus baru yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia, sehingga total menjadi 808.340 kasus positif. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 7.446 orang sehingga menjadi sebanyak 666.883 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 233 orang menjadi sebanyak 23.753 orang.

Kasus baru kasus baru yang terinfeksi Covid-19 di Provinsi Bali juga menunjukkan angka yang tinggi. Pada  Jumat (8/1/2021) perkembangan pandemi Covid-19 di Bali per mencatat pertambahan kasus  terkonfirmasi sebanyak 231 orang . Pasien sembuh sebanyak 114 orang, dan 4 orang meninggal dunia.

Dengan demikian jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi positif sebanyak 19.026 orang. Pasien sembuh 17.086 orang (89,80%), dan  meninggal dunia 556 orang (2,92%). Kasus Aktif per hari ini Jumat (8/1/2021 menjadi 1.384 orang (7,27%).

Gerakan “Kita Pahlawan Masa Pandemi Covid-19” juga diharapkan ikut menyukseskan kebijakan pemetintah yang resmi  menerapkan pembatasan di wilayah Jawa-Bali sejak 11 hingga 25 Januari, yang disebut sebagai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM tertuang dalam Instruksi Menteri Nomor 1 Tahun 2021 oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada seluruh kepala daerah di Jawa dan Bali.

Kebijakan PPKM ini dipilih pemerintah dibandingkan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang selama ini lebih dikenal dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. PPKM diterapkan karena pemerintah melihat disiplin masyarakat dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 perlu ditingkatkan. (wid)