komisi IV sidak PLTU Celukan Bawang
Komisi IV sidak PLTU Celukan Bawang
Buleleng, (Metrobali.com)-
Sungguh miris keberadaan tenaga kerja (Naker) lokal yang bekerja di PLTU Celukan Bawang. Dengan kemampuan skil yang dimiliki, mereka hanya bisa menempati posisi sebagai Satpam, Cleaning Service maupun posisi di bawah lainnya. Padahal dari 342 orang tenaga kerja yang dipekerjakan, sebanyak 128 orang merupakan naker asing dari Negera China dan sebanyak 214 orang Naker Indonesia. Bila dihitung secara prosentase, untuk Naker lokal sebanyak 60 persen dan naker asing 40 persen.
“Kami telah memberikan saran, untuk Naker lokal harus lebih di tingkatkan kualifikasinya.  Naker lokal hendaknya di upayakan menempati posisi yang lebih baik, tidak terbatas pada posisi seperti satpam, cleaning service maupun posisi di bawah lainnya.  Disamping itupula, Naker lokal hendaknya bisa menguasai sistim tehnologi yang ada. Untuk itu diharapkan nantinya pihak menejemen bisa memberikan pelatihan terkait oprasional alat industry,” demikian terungkap pada saat Komisi IV DPRD Buleleng melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PLTU Celukan Bawang, Jumat (21/7).
Anggota Komisi IV DPRD Buleleng melakukan sidak, dipimpin langsung ketuanya Gede Wisnaya Wisna didampingi Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Buleleng, Made Dwi Priyanti dan diterima oleh General Affair Manager, Indri serta Asep Pamanahan serta jajarannya.
Menurut Wisnaya Wisna, terkait dengan pendapatan daerah melalui Ijin memperkejakan tenaga Asing ( IMTA ) masih sangat rendah. Ini disebabkan sebagian besar dari tenaga asing tersebut memiliki lebih dari 1 tempat kerja misalnya disamping mereka bertugas di Buleleng juga mereka melaksanakan tugas di luar daerah seperti di Jakarta itu secara otomatis pendapatan IMTA mereka didapatkan oleh Pusat.
Untuk itu dewan berharap kedepan tenaga kerja asing yang bekerja di wilayah Kabupaten Buleleng . Ijin IMTA nya bisa di keluarkan di Buleleng, sehingga Ritribusinya pun bisa di bayarkan ke Pemerintah Kabupaten Buleleng dan ini bisa menjadi potensi pendapatan daerah.
Selain mengawasi keberadaan Naker Indonesia di PLTU Celukan Bawang, rombongan Dewan Buleleng bersama Disnaker Buleleng juga memberikan pengawasan terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah dari PLTU Celukan Bawang.
“Menyangkut tentang lingkungan, pihak PLTU Celukan Bawang sudah konsen sekali . Terbukti dengan melakukan uji terhadap limbah-limbah yang dihasilkan baik limbah padat maupun limbah cair setiap 6 bulan sekal. Hasilnya telah di laporkan ke dinas terkait secara berkala. Bagi kami, hasilnya semua masih dalam batas ambang batas aman yang di tentukan” pungkasnya. GS-MB