Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa didampingi anggotanya Gusti Artana dengan mengajak Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng Ketut Suparta Wijaya  melakukan sidak di bangunan bergoyang, Selasa (10/4)
Buleleng, (Metrobali.com)-
Harapan warga masyarakat Dusun Pendem Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menjadi kandas untuk memperbaiki bangunan balai posyandu yang diduga bergoyang lantaran disinyalir spesifikasi saat membangun balai posyandu tidak sesuai dokumen.
Disamping itu pula, dari hasil audit investigasi yang dilakukan konsultan independen dari Surabaya, Jawa Timur yakni CV Aptaguna Jaya Indo, dinyatakan rendahnya kualitas bangunan tersebut. Dimana letak sumbu X (sumbu kuat) dan Y (sumbu lemah) kolom tidak efisien. Disamping itupula, tidak ada struktur balok pada tepian kantilever pada elevasi kurang lebih 3,2 meter (lantai 2 bangunan). Dan juga ditemukan dinding dipasang tidak tepat pada atas balok, sehingga diasumsikan pembebanan diatas balok tidak sesuai dan menimbulkan  beban lain yang bekerja.
Untuk memastikan kondisi bangunan balai posyandu yang diduga bergoyang dan tidak mau dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, pada Selasa pagi (10/4), Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa yang didampingi anggotanya Gusti Artana dengan mengajak Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng Ketut Suparta Wijaya serta didampingi Kepala Desa Alasangker Wayan Sutama melakukan sidak ke bangunan balai posyandu yang belum lama ini usai dibangun.
Usai melakukan sidak, Putu Mangku Budiasa menyatakan setelah melihat dokumen maupun hasil tes uji kelayakan, dipastikan kalau bangunan balai posyandu sudah layak untuk dipakai. “Dari hasil pengamatan kami secara visual dengan turun langsung kelokasi, ternyata kondisi bangunan sampai saat ini  baik-baik saja. Artinya tidak ada retakan struktur dan gedung posyandu sangat bagus serta masih layak pakai” ujarnya.”Hal ini dikuatkan juga dengan kajian dinas PUPR dari uji beton perencanaan komposisi K175 dengan campuran 123, ternyata dalam tes yang dipakai dengan pola humer tes didapatkan hasil uji K350. Jadi sudah melampaui dan sudah tidak ada persoalan” jelas Mangku Budiasa.
Hal senada juga disampaikan Kadis PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya. Menurutnya dalam pengamatan visual yang langsung dilakukan, tidak ada bangunan balai posyandu yang bergoyang.”Hal ini bisa dilihat dari bangunan yang tidak ada keretakan” ucapnya.
Iapun mengatakan dari sisi kekuatan kontruksi, pihaknya juga sudah melakukan control secara teknis. Dan hasilnya, bahwa bangunan secara struktural aman kalau tanpa beban gempa untuk kualitas mutu dari beton rata-rata k350. “Hal ini sudah melampaui dari mutu beton. Dimana rencana k175 dengan campuran 123 sudah diatas dari spesifikasi” tandas Suparta Wijaya.
Sementara itu Kepala Desa Alasangker Wayan Sutama mengaku sangat apresiasi kepada Komisi II DPRD Buleleng yang sudah mau turun meninjau langsung lokasi bangunan yang selama ini masih ada pro dan kontra terkait diduga bangunan posyandu yang bergoyang. “Saya selaku kepala desa sangat berterima kasih kepada Komisi II dan Dinas PUPR yang sudah mau meninjau langsung” ujarnya.
Iapun mengungkapkan bahwa balai posyandu sudah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Buleleng dengan Dinas PUPR yang hasilnya adalah bangunan tidak runtuh dan sangat kuat. Selanjutnya bisa memberikan informasi kepada anggota dewan bahwa dirinya tidak ada setiap hari dilokasi saat membangun, karena dalam membangun sudah ada panitianya. “Saya lahir dan batin akan bertanggung jawab terhadap pembangunan posyandu ini. Apalagi dari hasil penilaian Dinas PUPR maupun Inspektorat sudah tidak ada permasalahan terkait bangunan posyandu” pungkas Sutama.
Pewarta : Gus Sadarsana
Editor      : Nyoman Sutiawan