Gianyar, (Metrobali.com)

“Saya awalnya cuma jualan dupa, saya buat cerita mistis biar dupa saya laku,” ujar I Wayan Budi Mahendra saat menyampaikan cikal bakal pembuatan website gamabali.com pada sesi kedua Wariga Gocara Festival Wariga Usadha Siddhi di Taman Baca Sanggingan Ubud, Gianyar, Sabtu (8/7) sore.

Ternyata cerita mistis Budi Mahendra mengundang orang-orang untuk curhat. Ada yang bertanya di kolom komentar, ada juga langsung inbox. Namun bukan seputar produk dupa, orang-orang curhat tentang masalah keluarga, pasangan, hingga kawitan. “Semua menanyakan jalan keluar dan sejak saya ini saya mulai mencari catatan-catatan tentang itu,” terangnya. Selain membeli buku, Budi berburu ilmu pengetahuan wariga ke Griya Sidemen. “Ada clue, bahwa kelahiran seseorang tidak bisa diubah. Namun bisa diperbaiki dengan cara medwijati atau menikah. Maka itu penting memilih hari baik pernikahan,” jelasnya.

Sejak Tahun 2014, Budi mulai mentransfer dewasa ayu pernikahan berdasarkan wariga Bali dalam bentuk digital. Lanjut membuat kalender Bali digital, menambahkan halaman pewacakan rare, tenung kelahiran, hingga perjodohan. Kini, gamabali.com yang dikelola sudah banyak diakses oleh masyarakat umum, khususnya di Bali.

Satu lagi, Prof I Wayan Nuarsa adalah orang kreatif di balik website www.kalenderbali.org dan www.kalenderbali.com. Menurutnya, Wariga Bali adalah warisan budaya adi luhung. “Saya sangat heran leluhur kita bisa membuat sistem penanggalan yang rumit ini. Sedangkan kita mempelajari saja susah, apalagi membuat. Maka saya terpanggil berpartisipasi, bercita-cita buat dalam bentuk digital,” ujarnya. Ketika dulu orang belajar wariga mencari hari baik dengan buka lontar, kini cukup buka laptop bahkan handphone. “Saya ingin perluas media wariga kalender Bali ini dengan berbagai media,” terangnya.

Kelebihan kalender Bali digital bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. Di Bali mungkin tidak susah menemukan kalender Bali, tapi bagi warga Bali di luar negeri website ini paling diburu. Di dalamnya mencakup hari penting, wewaran, daftar rerainan, hingga ala ayuning dewasa. Selain itu, website ini bisa mengkonversi wewaran ke tanggal. Misalnya untuk merencanakan Yadnya besar bertepatan dengan rahina Purnama, bisa dimasukkan Sapta wara, pancawarna, wuku dan rahina yang dinginkan. Tuliskan pula periode waktu yang ingin diketahui, bahkan bisa 100 tahun ke depan. Maka hasilnya akan muncul rahina yang sesuai. “Ini bisa jadi perencanaan waktu yang pas bagi masyarakat untuk melakukan Yadnya,” jelasnya. Sesi kedua wariga Gocara ini berlangsung hangat dipandu moderator Dewa Ayu Carma Citrawati. (RED-MB)