Badung, (Metrobali.com)

 

Sekretariat DPRD Kabupaten Badung menggelar acara mereresik dan menebar benih ikan di areal Beji Pura Puseh Desa Adat Sedang, Kecamatan Abiansemal Badung, Jumat (28/1). Hal ini diselenggarakan bertalian dengan perayaan Hari Tumpek Uye yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Uye, Sabtu (29/1).

 

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Badung, I Gusti Agung Made Wardika, S.E., M.Si., beserta jajaran, Perwakilan BPD, Perbekel Desa Sedang, Bandesa Adat Desa Sedang, Kelian Adat, Kelian Dinas, Sabha Desa, Kertha Desa, beserta bala resik.

 

Sekretaris Dewan, Gusti Agung Wardika di sela-sela mereresik menyampaikan, pelaksanaan Tumpek Uye dengan Danu Kerthi ini merupakan pelaksanaan tata-titi masyarakat Bali yang implementasinya dilakukan secara berjenjang mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Untuk di Kabupaten Badung kegiatan yang bertalian dengan perayaan ini akan digelar di Tirta Taman Mumbul Sangeh.

Adapun implementasi kegiatannya, lanjut Gusti Wardika, karena kegiatan ini adalah berkaitan dengan perayaan Tumpek Uye yang bertujuan untuk memuliakan keberadaan binatang, maka jenis kegiatannya salah satunya adalah vaksinasi anjing untuk pencegahan rabies dan penebaran ikan di Kolam Tirta Taman Mumbul.

“Hal tersebut merupakan kegiatan sekala dari perayaan Tumpek Uye ini, sementara kegiatan niskala- nya adalah melakukan persembahyangan bersama yang dipimpin sulinggih untuk memohon keselamatan dan kesucian air,” ungkapnya.

Dikatakannya, yang akan hadir dalam acara persembahyangan yakni, Bupati Badung, Sekda Badung, beserta jajaran. “Kami selaku Sekretariat DPRD yang ditugaskan oleh Bapak Bupati melalui Bapak Sekda di Desa Sedang sebagai pengampu, implementasinya juga sama, di samping mereresikjuga ada penebaran ikan dan persembahyangan bersama di tingkat desa adat. Acara kami laksanakan hari ini, serangkaian dengan upacara Tumpek Uye besok. Acara mereresik yang kami laksanakan hari ini melibatkan seluruh teman- teman di sekretariat, jajaran di desa mulai dari perbekel, bandesa dengan jajarannya, prajuru adat, manggala, kelian adat, dan termasuk bala resik,” bebernya.

 

Sekretaris Dewan, Gusti Agung Wardika di sela-sela mereresik menyampaikan, pelaksanaan Tumpek Uye dengan Danu Kerthi ini merupakan pelaksanaan tata-titi masyarakat Bali yang implementasinya dilakukan secara berjenjang mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Untuk di Kabupaten Badung kegiatan yang bertalian dengan perayaan ini akan digelar di Tirta Taman Mumbul Sangeh.

Adapun implementasi kegiatannya, lanjut Gusti Wardika, karena kegiatan ini adalah berkaitan dengan perayaan Tumpek Uye yang bertujuan untuk memuliakan keberadaan binatang, maka jenis kegiatannya salah satunya adalah vaksinasi anjing untuk pencegahan rabies dan penebaran ikan di Kolam Tirta Taman Mumbul.

“Hal tersebut merupakan kegiatan sekala dari perayaan Tumpek Uye ini, sementara kegiatan niskala- nya adalah melakukan persembahyangan bersama yang dipimpin sulinggih untuk memohon keselamatan dan kesucian air,” ungkapnya.

Dikatakannya, yang akan hadir dalam acara persembahyangan yakni, Bupati Badung, Sekda Badung, beserta jajaran. “Kami selaku Sekretariat DPRD yang ditugaskan oleh Bapak Bupati melalui Bapak Sekda di Desa Sedang sebagai pengampu, implementasinya juga sama, di samping mereresikjuga ada penebaran ikan dan persembahyangan bersama di tingkat desa adat. Acara kami laksanakan hari ini, serangkaian dengan upacara Tumpek Uye besok. Acara mereresik yang kami laksanakan hari ini melibatkan seluruh teman- teman di sekretariat, jajaran di desa mulai dari perbekel, bandesa dengan jajarannya, prajuru adat, manggala, kelian adat, dan termasuk bala resik,” bebernya.

Adapun harapan dari kegiatan ini tentunya adalah keseimbangan antarkehidupan manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan alam dan lingkungan, manusia dengan Tuhan yang dikenal dengan Tri Hita Karana.

Sementara itu, Perbekel Desa Sedang I Gede Budi Yoga mengungkapkan, dalam mengimplementasikan Tri Hita Karana khususnya hubungan manusia dengan lingkungan, melalui penghormatan terhadap binatang, desa adat telah membuat awig-awig dan perarem dalam bentuk melestarikan lingkungan, dimana desa adat dan desa tidak memperbolehkan masyarakat melakukan penembakan burung atau perburuan burung.

‘’Termasuk juga pelestarian ikan dimana kami dibantu dinas perikanan untuk penebaran benih ikan. Pasca-penebaran ikan di lingkungan Sedang, kami juga membuat perarem untuk mencegah masyarakat meracuni atau melakukan pengeboman ikan,’’ ujarnya.

Sedangkan Bandesa Adat Sedang I Gusti Ngurah Jaya Putra mengatakan, pelaksanaan Danu Kerthi secara sekala-nya untuk acara mereresik dipusatkan di Beji Pura Puseh karena merupakan sumber mata air suci, dan air kehidupan warga Desa Adat Sedang. “Sementara untuk penebaran ikan dilaksanakan di Beji Pura Dalem dan sungai di areal subak,” ujarnya.

Sedangkan untuk perayaan secara niskala akan dilaksanakan besok dengan persembahyangan bersama di Pura Puseh Desa Adat Sedang.  (RED-MB)