Foto: Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Bali Komang Takuaki Banuartha.

Denpasar (Metrobali.com)-

Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Bali Komang Takuaki Banuartha mengapresiasi berbagai kebijakan dan langkah strategis serta kerja keras yang dilakukan Gubernur Bali I Wayan Koster dan jajaran dalam penanggulangan pandemi virus Corona atau Covid-19 di Pulau Dewata.

“Saya sangat berterima kasih kepada keputusan Bapak Gubernur Bali I Wayan Koster dan segenap kepala daerah di Bali dengan disetujuinya karantina kepada semua orang yang masuk ke Bali,” kata Komang Takuaki Banuartha, Selasa (14/4/2020) kepada awak media di Denpasar.

Komang Takuaki Banuartha yang juga Bendahara Satgas Covid-19 DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini mengapresiasi respon cepat atas keinginan masyarakat Bali yang sangat dibutuhkan saat ini.

Menurutnya, sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi ini juga telah meminta agar ini dilaksanakan dan akhirnya kini segera terjawab oleh Gubernur Bali.

“Bagi yang merasa masuk Bali dan harus di karantina hendaknya mengerti, disini tidak ada diskriminasi. Jangan malu jika kita di karantina karena semua ini demi Bali, demi kebaikan dan kesehatan masyarakat Bali,” jelas politisi muda yang akrab disapa Mang Banu ini.

Pria yang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) pada Minggu (12/4/2020) kemarin dengan aksi kemanusiaan membagikan masker kepada pecalang dan warga di wilayah Badung, Denpasar, hingga Gianyar itu menilai mereka yang ikut serta dalam memutus tumbuh kembangnya pandemi virus Corona atau Covid-19 bisa disebut “pahlawan”.

“Semoga pelaksanaannya benar-benar dilakukan. Sekarang saatnya pejabat tertinggi didaerah bersatu padu dalam memerangi wabah ini,” harap pria yang juga Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Peduli Provinsi Bali ini.

Baginya pria yang juga Ketua Jenggala Center Provinsi Bali ini, wabah virus yang menghantui masyarakat di penjuru dunia, termasuk juga masyarakat di Bali bukan panggung untuk unjuk kemampuan, tapi lebih mengedepankan nilai kemanusiaan.

“Saat ini masyarakat sudah capek melihat lahirnya “raja-raja kecil” dan dengan adanya pandemi ini semoga semua sadar akan diri,” tegas Mang Banu yang juga Ketua Dewan Pengawas Tata Krama (Depeta) DPD Asita Bali ini.

“Tanpa bahu membahu dan bergotong royong dalam mempersempit penyebaran Covid-19 ini maka semua akan sia-sia bahkan menghancurkan daerah kita sendiri,” pungkas pria asal di Banjar Sindu, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Seperti diberitakan sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Bupati/Walikota se-Bali di Ruang Pertemuan Jayasabha, Senin (13/4/2020)

Rakor ini  untuk memperkuat dan mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 lintas kabupaten/kota di Bali. Rakor ini juga membahas dampak wabah terhadap dunia usaha dan kehidupan masyarakat.

Lalu Rakor juga membahas skema pembiayaan yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut melalui sinkronisasi pemanfaatan dana pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang mengacu pada arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan.

Dalam Rakor yang dihadiri pula KPWBI Provinsi Bali, Trisno Nugroho dan Kepala OJK Bali-Nusra, Elyanus Pongosoda disepakati bahwa pasien positif menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Bali.

Sementara penanganan pasien negatif dari hasil rapid test yang dilakukan di pintu masuk, baik itu kelompok Anak Buah Kapal (ABK), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau masyarakat lainnya yang datang dari luar Bali, langsung dikarantina dan akan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. (dan)