Buleleng, (Metrobali.com)

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Bali Gede Suyasa mengajak Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Buleleng sebagai organisasi istri dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk terus meningkatkan kualitas para perempuan anggotanya.

“Ini diperlukan mengingat perempuan berkualitas akan menunjang kinerja suaminya sebagai PNS untuk mengabdi dan mewujudkan visi pembangunan khususnya di Kabupaten Buleleng,” ucapnya saat ditemui usai menghadiri Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke 22 DWP tahun 2021 di Gedung Wanita Laksmi Graha, Selasa (7/12).

Suyasa menjelaskan ada adagium yang menyebutkan bahwa di balik lelaki yang hebat, ada wanita yang hebat di belakangnya. Ini berarti peran wanita atau istri sangat besar terhadap bagaimana suami bekerja sebagai PNS dengan maksimal. Untuk bisa memberikan saran, dukungan ataupun masukan kepada suami, maka wanita juga harus memiliki kemampuan dan kualitas yang baik. Jika tidak memiliki kemampuan dan kualitas yang baik, wanita atau istri tidak bisa memberikan pengaruh kepada suaminya. “Tema HUT DWP tahun ini sangat tepat. Membangun ketahanan perempuan. Untuk bisa menjadi perempuan yang tahan, memiliki mental yang sehat, maka perempuan harus memiliki kualitas yang kuat,” jelasnya.

Kualitas diri yang kuat diperoleh dari berbagai proses. Bisa melalui pendidikan, edukasi-edukasi singkat, keterampilan, dan pertemuan-pertemuan intens di organisasi. Termasuk melakukan aktivitas di organisasi yang memberikan kontribusi pada pembentukan karakter dan menghindarkan diri dari pergaulan-pergaulan yang tidak tepat. Dengan begitu istri bisa berperan memberikan dukungan kepada suami yang merupakan PNS. Baik fisik maupun psikis yang menjadi hal penting dalam kinerjanya. “Oleh karena itu, saya mengajak DWP Kabupaten Buleleng untuk terus meningkatkan kualitas perempuan. Khususnya untuk para anggotanya,” ujar Suyasa.

Sementara itu, Ketua DWP Kabupaten Buleleng Ny. Dewi Suyasa menyebutkan bahwa berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas anggotanya. Di internal, pertemuan-pertemuan intens sering dilakukan di antara pengurus maupun anggota. Segala kegiatan yang berkaitan dengan kewanitaan terus diberdayakan. Baik itu peningkatan karakter, keterampilan wanita dalam UMKM, dan kegiatan lainnya tentang pemberdayaan. “Sebagai bekal ibu-ibu pengurus DWP Kabupaten Buleleng khususnya untuk membantu maupun berperan dalam mendukung kinerja suami ke depan,” sebutnya.

Pada HUT ke 22 DWP kali ini, dirinya selaku Ketua DWP Buleleng juga menambahkan tema HUT tahun ini adalah “Membangun Ketahanan Perempuan Indonesia yang Memiliki Mental Sehat dan Bisnis UMKM Pulih”. Tema ini merupakan tema yang telah ditentukan oleh DWP Pusat. Dengan tema tersebut pula, ia berharap ketahanan perempuan yang dimaksud bisa diimplementasikan oleh ibu-ibu pengurus DWP Kabupaten Buleleng. Terutama di internal anggota terlebih dahulu. “Jangkauannya untuk kesejahteraan anggota dulu di dalam. Kemudian keluarnya baru bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Dewi Suyasa. (dra)