AMLAPURA, Metro Bali

SD 7 Bunutan, Kecamatan Abang , Karangasem, protes karena tak kebagian jatah guru. Dari 111 guru yang baru diangkat jadi CPNS, tak seorangpun yang dialokasikan ke SD tersebut. Padahal sekolah ini memiliki 285 murid terbagi dalam 11 kelas, dan hanya ‘ditangani’ 5 guru termasuk kepala sekolah.

“Saya sebelumnya usul ke dinas pendidikan pemuda dan olahraga agar dapat tambahan guru,” ujar Ketua Komite Sekolah I Gede Wardana di Amlapura, Minggu (12/6). Wardana mengaku dapat jawaban dari Disdikpora Karangasem, dikatakan yang punya kewenangan dalam hal menempatkan CPNS adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD). “Kami kan tidak tahu teknis itu. Kami hanya membutuhkan tambahan tenaga guru,” imbuh Wardana.

Selama ini, kata Wardana, kelima guru termasuk kasek, sibuk mengajar. Kelima guru itu dibantu tiga tenaga pengabdi, mendidik 285 siswa. Untuk kelas I hingga kelas V masing-masing dua kelas. Hanya kelas VI satu kelas.

Meski ada kelas pararel di lima kelas, tetapi untuk proses belajar mengajar, kelas pararel itu digabung jadi satu ruangan. “Baik kelas A maupun kelas B, jadi satu ruangan, sehingga desak-desakan,” katanya.

Wardana mengaku sempat mengajukan proposal agar dapat bantuan penambahan ruang kelas, usulan ini juga tak dapat respons dari pemerintah. Hal senada dipaparkan Kepala SD 7 Bunutan I Wayan Jaya. Wayan Jaya mengaku ikut mengajar di kelas, selain disibukkan menyusun laporan keadministrasian sekolah. Anggota Komisi IV DPRD yang membidangi pendidikan Luh Purnaminingsih, juga mengaku kecewa atas kebijakan pemerintah, yang tidak mengalokasikan jatah guru ke SD 7 Bunutan. “Jatah guru yang dibutuhkan SD 7 Bunutan, tidak banyak. Kalau bisa ada tambahan, satu atau dua orang guru, kan lumayan membantu,” kata Purnaminingsih. Informasi dari Disdikpora Karangasem, tercatat kekurangan guru hingga Desember 2010, dari TK hingga SMA dan sederajat sebanyak 1.045 orang. Khusus untuk guru SD, kurang 538 orang.

Sedangkan guru CPNS yang diangkat dari berbagai tingkatan, tahun 2011 sebanyak 111 orang. Khusus untuk guru SD yang diangkat 28 orang. Berarti masih kurang guru SD sebanyak 510 orang.

Kepala BKD Karangasem I Wayan Miasa mengakui banyak SD kekurangan tenaga guru. Mengingat jatah yang ada sangat terbatas, sehingga kesulitan mengalokasikan secara merata. Terlebih lagi banyak SD status terpencil, memerlukan tambahan banyak guru. “Kesulitan mengalokasikan tenaga guru secara merata, semata-mata karena terbatasnya jatah. Bayangkan, kebagian 28 jatah guru SD, yang dibutuhkan 538 orang,” kata Miasa. Dikatakan, kekurangan guru TK sebanyak 125 orang, jatah yang didapatkan 11 orang. Tingkat SMP kurang 173 guru, didapatkan hanya 37 orang.