Jembrana (Metrobali.com)

Pelaksanaan rapid test untuk menscreening pelaku penyeberangan lewat Pelabuhan Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk terus dilakukan.

Catatan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana penggunaan rapid test terbanyak terjadi pada Sabtu (30/5) dan Minggu (31/5). Dalam dua hari itu sebanyak 2700 lebih alat rapid test digunakan di Pelabuhan Gilimanuk.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan pelaksanaan rapid test di Pelabuhan Gilimanuk sebagai tindak lanjut dari kebijakan Gubernur Bali guna menekan persebaran Covid-19 di wilayah Bali.

Penggunaan alat rapid test terbanyak kata dia, terjadi pada Minggu (31/5) sebanyak 1404 buah dan pada Sabtu (30/5) sebanyak 1300 alat rapid test.

“Dibandingkan dengan hari hari biasa, dua hari itu memang paling banyak. Biasanya per hari rata-rata 200 sampai 300 alat rapid test saja” jelas Arisantha didampingi Kasubag Humas Protokol Pemkab Jembrana, Putu Wiswa Abhijana, Senin (1/6).

Menurutnya, sesuai surat edaran Gubernur Bali pelaksanaan rapid test hanya diberlakukan bagi pelaku perjalanan angkutan logistik dan kebutuhan pokok khususnya kepada sopir dan kernet.

“Selain itu, tidak boleh. Bagi yang tidak membawa surat keterangan bebas covid berbasis rapid test (negatif rapid test) akan langsung dikembalikan (dipulangkan)“ tandasnya.

Masyarakat pengangkut logistik itu kata Arisantha, memiliki tujuan yang berbeda. Tidak hanya kewilayah atau daerah yang ada di Bali saja. Namun juga ada yang menuju ke Lombok.

Arisantha mengatakan sejak diberlakukan kebijakan rapid test di pintu masuk Gilimanuk mulai 5 April 2020 sampai per 31 Mei 2020 sudah menghabiskan sebanyak 15.883 alat rapid test.

Dari jumlah itu lanjutnya, 58 orang ditemukan terkonfirmasi reaktif (positif) rapid test yakni 5 orang warga Jembrana dan sudah dirujuk ke RSU Negara serta 6 orang dari kabupaten dan kota di Bali.

“Yang dari luar Jembrana langsung kita koordinasikan dengan Gugus Tugas Provinsi Bali. Yang dari Jawa kita kembalikan ke daerah asalnya” terangnya.

Sesuai kebijakan Bupati Jembrana selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Jembrana sambungnya, juga telah menyiapkan satu posko rapid test di kawasan Anjungan Betutu Gilimanuk (ABG). Penambahan posko rapid test dilakukan guna mengantisipasi lonjakan penyeberangan dan pembawa logistik masuk Bali.

“Jadi nanti di Gilimanuk ada tiga posko rapid test. Satu di Pelabuhan Gilimanuk, satu lagi di TIC Gilimanuk dan di ABG” jelasnya.

Pihaknya juga sudah menyiapkan petugas tambahan yang akan membackup yakni analis dan perawat dari tiga rumah sakit swasta di Jembrana. “Tenaga medis ini nanti di khususkan untuk shif malam. Karena potensi pelaku penyeberangan lebih banyak di malam hari” jelasnya .

Sebelumnya, pelaksanaan rapid test di Gilimanuk sebagai upaya screening arus balik sehari-harinya mengandalkan petugas medis Jembrana sebanyak 10 orang. Mereka merupakan tenaga analis dan perawat yang diambil dari beberapa puskesmas di Jembrana.

“Masing-masing posko, baik di Pelabuhan Gilimanuk maupun di TIC yang bertugas 5 orang” pungkasnya. (Komang Tole)