Denpasar (Metrobali.com)-

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan sejumlah jenderal angkatan tahun 1973 di Istana Negara Tampak Siring, Gianyar, Bali. Pertemuan itu digelar sejak kemarin dan dirangkai dengan pertemuan Rapat Kabinet Terbatas Komite Ekonomi Nasional di tempat sama pada Senin 14 Mei 2012.

Kendati mengumpulkan puluhan jenderal angkatannya, namun Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, made Mudarta membantah jika pertemuan itu berkaitan dengan dinamika politik nasional. “Konteksnya silarutahmi, sama sekali tidak ada nuansa politik di dalamnya,” kata Mudarta di Denpasar, Sabtu 12 Mei 2012.

Menurut Mudarta, jika ada sebagian kalangan yang menyebut pertemuan itu sarat dengan kepentingan politik, terlebih kepentingan Partai Demokrat, sangat tidak masuk akal. Pasalnya, urai dia, jenderal yang rata-rata sudah purnawirawan di angkatan SBY itu menyebar ke beberapa partai politik.

“Ada yang di Golkar, Gerindra dan partai politik lainnya. Jadi sangat macam-macam. Pak SBY itu kan sangat cair dengan siapa saja. Beliau itu sportif. Jadi, saya berani tegaskan tak ada sangkut pautnya antara pertemuan itu dengan perpolitikan,” tegas Mudarta.

Pertemuan itu, Mudarta melanjutkan, tak lain lebih kepada penghayatan Pancisila sebagai dasar Negara Indonesia. “Lebih kepada penghayatan sila-sila Pancasila, di mana untuk memperkuat kebersamaan,” urai dia.

Kendati begitu, Mudarta mengaku tak mengikuti detil acara yang digelar SBY selama tiga hari hingga Minggu 13 Mei 2012 besok itu. “Karena itu acara kenegaraan.” Jika pun membicarakan persoaalan kenegaraan, imbuh Mudarta, konteksnya lebih kepada mencari solusi terhadap persoalan kebangsaan yang belum bias dipecahkan.

“Jadi, saya berani tegaskan tak ada sama sekali persoalan politik yang dibahas seperti yang diduga banyak pihak. Ini murni untuk memperkuat rasa kebersamaan. Apalagi, Pak SBY telah mengajak semua komponen bangsa untuk meningkatkan silaturahmi. Jadi itu konteksnya,” tutup Mudarta. BOB-MB