Buleleng, (Metrobali.com)

Patut diapresiasi semangat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Buleleng, Bali saat melaksanakan Kirab Panji NU sejauh 100 Kilometer diiringi hujan. Kirab yang dilaksanakan dengan berjalan kaki ini, untuk menyambut pelaksanaan acara puncak 100 tahun NU.

Menelusuri perjalanan Kirab Panji NU yang merupakan organisasi massa terbesar di Negara RI, dimana Tim Kirab ini diberangkatkan dari halaman SMK Istiqlal di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak pada Sabtu pagi (28/1), dan Finish pada Ahad sore (29/1) di Mushollah Nurul Huda di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada di ketinggian 1.459 MDPL, yang merupakan tempat ibadah umat Islam dengan lokasi tertinggi di Kabupaten Buleleng.

Menurut sekretaris panitia pelaksana, Nurhayati menjelaskan Tim Kirab mengambil rute dengan melewati hampir seluruh kecamatan di Buleleng, yakni Kecamatan Gerokgak, Seririt, Banjar, Kubutambahan, Kota, dan terakhir Sukasada.

Masih menurut Nurhayati, ada dua titik penyambutan Tim Kirab, di hari pertama bertempat di Ex Pelabuhan Buleleng dengan penampilan parade budaya, dan di hari kedua di lokasi finish dengan diadakan Tahlil Akbar dan pengibaran bendera NU.

“Alhamdulillah warga NU menyambut kegiatan ini dengan antusias, bukan hanya di titik penyambutan utama, tapi di jalanan yang kami lewati, termasuk anak-anak,” jelasnya

Selain warga NU dan masyarakat Buleleng, antusiasme penyambutan juga terlihat dari beberapa tokoh, salah satunya dari Penglingsir Puri Kanginan Buleleng, Anak Agung Ngurah Parwatha Pandji yang merupakan keturunan pendiri Kerajaan Buleleng.

“Hubungan ini harus terus terjaga, tradisi leluhur kami hubungannya sangat baik dengan saudara muslim, tingkatkan terus kerukunan agar terus kondusif,” ujar Ngurah Parwata dihadapan Tim Kirab yang disambut di halaman Puri (tempat tinggal raja).

Sebelum dilepas kembali untuk melanjutkan perjalanan, Ketua PCNU Buleleng H Rahmat Albahaqy yang turut mendampingi Tim Kirab ke Puri, memberikan cinderamata berupa lukisan pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari kepada trah kerajaan buleleng tersebut.

Kirab Panji NU sejauh 100 kilometer ini melibatkan seluruh Badan Otonom NU Buleleng. Untuk pejalan kaki berjumlah 80 anggota Banser dan Pagar Nusa secara estafet. Namun, karena antusiasme yang tinggi, yang mengiringi tim pejalan kaki ini mencapai ratusan anggota. Iboy. (RED-MB)