Santap Nasi Goreng, Puluhan Siswa Keracunan
Tabanan (Metrobali.com) –
Sebanyak 27 murid Sekolah Dasar No 1 Wanagiri, Selemadeg, Tabanan, terbaring lemas di Puskesmas Selemadeg I usai menyantap nasi goreng (nasgor) jualan kantin I Gusti Ayu Rai Aswati (46) yang juga pengelola kantin, Senin (30/12).
Menurut salah seorang guru sekolah tersebut Ni Kadek Sriati, ke 27 siswa -siswi Sekolah Dasar No 1 Wanagiri ini diduga keracunan nasi goreng yang dibeli di kantin sekolah.
Awalnya, siswa siswi tersebut di hari pertama masuk sekolah melaksanakan bersih-bersih di lingkungan sekolah mereka, setelah dua jam makan nasi goreng , langsung pusing, dan mual-mual, lalu muntah. Karena muntah muntah, mereka segera dilarikan ke Puskesmas Selemadeg I untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Kapolsek Selemadeg Kompol Dewa Raka total siswa – siswi yang keracunan nasi goreng sebanyak dua puluh delapan orang salah satunya siswa SMP N 2 Selemadeg juga ikut keracunan karena saat pulang sekolah dirinya mampir di kantin sekolah membeli nasi goreng.
Menurutnya para siswa siswi ramai- ramai makan nasi goreng seperti hari-hari biasanya. Nasi goreng itu dijual oleh I Gusti Ayu Rai Aswati asal Banjar Kerta, Desa Wanagiri Kauh Selemadeg. Setelah para korban mengkonsumsi nasi goreng tersebut, tidak lama mereka mengalami pusing mual dan juga beberapa ada yang muntah dan selanjutnya para orangtua mereka datang dan membawanya ke Puskesmas Selamadeg I untuk dilakukan perawatan medis. Saat ini, enam belas siswa siswi masih dirawat di Puskesmas Tabanan III sedangkan sebeles orang lainnya masih di rawat di Puskesmas I Selemadeg
Dari kasus ini, lanjut Kompol Dewa Raka pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dengan melihat kondisi para korban di Puskesmas serta mengambil sampel makanan dan dikoordinasikan dengan balai POM untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara pemilik nasi goreng, I Gusti Ayu Rai Aswati yang menjual nasi goreng itu, kini dimintai keterangan oleh kepolisian terkait makanan yang dijualnya yang diduga mengandung zat yang membuat siswa siswi mengalami pusing, mual dan muntah-muntah. ”Kami sementara menunggu hasil dari Labfor sebagai hasil uji dari sampel makanan itu,” kata Kompol Raka. EB-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.