Karangasem (Metrobali.com)-

Perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika kepada wong cilik sudah tidak diragukan lagi. Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) merupakan salah satu wujud nyata perhatian Gubernur Mangku Pastika kepada rakyatnya. Memasuki tahun ke empat pelaksanaanya, program ini  menjadi primadona karena sangat membantu masyaraka—khususnya yang kurang mampu–dalam mendapat layanan kesehatan secara gratis.

Harapan  atas keberlanjutan program ini disampaikan langsung oleh sejumlah masyarakat kepada Gubernur Mangku Pastika saat meninjau RSUD Karangasem, RSUD Bangli dan RSUD Tabanan baru-baru ini. Tanpa canggung, sejumlah keluarga pasien di RSUD Karangasem langsung menghampiri Gubernur dan menyampaikan apresiasi mereka. Nyoman Radi yang tengah menunggui sang kakak mengaku tak menyangka bisa bertemu Gubernur Mangku Pastika. “Biasanya saya hanya liat di TV,” ujarnya.

Selanjutnya, pria asal Dusun Moncong, Medaha Tengah Desa Tianyar tersebut mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Mangku Pastika. Karena dengan memanfaatkan program JKBM, sang kakak yang dirawat akibat penyakit dalam tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit. Selain program JKBM, Radi ternyata tahu banyak soal program Bali Mandara lainnya seperti Bedah Rumah dan Gerbangsadu. “Bagus sekali pak gub, lanjutkan,” ujarnya mantap. Alhasil, Radi yang mengaku hanya tamatan kejar paket B dihadiahi sebuah jam tangan oleh Gubernur Mangku Pastika.
Hal senada juga disampaikan I Ketut Sadra, seorang nelayan asal Desa Bunutan. Menurut Sadra, sang ibu yang menderita penyakit paru telah enam hari menjalani perawatan di RSUD Karangasem. “Tidak bayar pak, kami menggunakan program JKBM,” urainya. Mengingat program ini sangat membantu masyarakat kecil seperti dirinya, Sadra berharap agar JKBM bisa dilanjutkan dan ditingkatkan kualitas pelayanannya di masa mendatang.

Antusiasme masyarakat akan program JKBM juga terlihat dari meningkatnya kunjungan pasien di sejumlah RSUD belakangan ini.  Analisa yang cukup logis, masyarakat tak khawatir lagi dengan beban biaya sehingga mereka tak ragu untuk berobat ke Rumah Sakit. Dari data yang ada, kunjungan pasien JKBM mengalami peningkatan dalam tiga tahun pelaksanaannya. Pada tahun 2010, kunjungan pasien JKBM tercatat sebanyak 1.238.090, 2011 sebanyak 1.481.767 dan pada tahun 2012 pasien yang menggunakan program ini mencapai 1.920.123.

RSUD Karangasem merupakan salah satu rumah sakit daerah yang mengalami peningkatan kunjungan jumlah pasien sejalan dengan pemberlakuan program JKBM. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur RSUD Karangasem dr.Wayan Suardana. “Masyarakat tak ragu lagi untuk ke rumah sakit karena sudah ada program JKBM,” imbuhnya. Alhasil, rumah sakit yang hanya punya 126 ruang rawat inap itu belakangan selalu penuh bahkan overload pada saat-saat tertentu. DW-MB