Rumah Wibawa Terbakar diisi police line

Rumah Wibawa Terbakar

Tabanan (Metrobali.com)-
Tidak ada firasat sebelumnya dari I Wayan Wibawa (24) akan peristiwa yang dialaminya, pada jumat (8/7) sekitar pukul 10.45 wita. Satu dari lima bangunan di rumahnya yang berfungsi sebagai tempat tidur hangus dilalap si jago merah di Banjat Tudak, Desa Mekar Sari, Kecamatan Baturiti, yang lebih naas saat kejadian tidak satu pun penghuni rumah ada di lokasi sehingga seisi bangunan tidak ada yang sempat di selamatkan.
”Saat kejadian saya sedang ‘ngoopin’ (membantu di rumah tetangga yang ada hajatan red) di rumah ipar satu banjar, dan terdegar suara kulkul (kentongan) bulus, saya diberitahu jika rumah terbakar,” kata Wibawa Jumat  (8/7).
Setelah mendapatkan kabar itu, pria yang bekerja sebagai pegawai kontrak di Kantor Camat Baturi itu bergegas pulang, dia sempat menduga jika bangunan yang terbakar adalah dapur, karena di sebelah dapur ada kamar yang berisi play station tiga buah.
”Saya sempat menduga yang terbakar adalah dapur, karena di sebelah dapur ada kamar yang berisi play station dan saya kira kabelnya yang panas sehingga terjadi kebakaran, sampai dirumah terkejut melihat bangunan yang berada di utara sebagai tempat tidur ibu mertua saya, Ni Ketut Kirani terbakar,” ujarnya.
Rumah Wibawa Terbakar
Bangunan rumah Wayan Wibawa yang berukuran 9×6 meter berisi beberapa perhiasan emas seperti dua buah kalung, gelang, empat buah cincin, sepasang giwang, tunai Rp 1 juta, perabotan rumah tangga (dulang tembaga, kapar tembaga 1 set, bokor tembaga 2 buah dan sokasi ditambah keben 1 set) serta satu unit televisi merk Polytron 14 inci. Terkait dengan penyebab kebakaran, Wibawa belum bisa menyebutkan, tapi dia mengatakan jika pihak kepolisian sementara menduga karena atus pendek listrik.
”Pastinya saya belum tahu, dari dugaan sementara polisi karena arus pendek listrik,” jelasnya.
Dia mengakui jika kabel yang digunakan untuk sistem listrik dibangunan yang terbakar adalah jenis kabel yang berserat tipis sehingga diduga mudah terbakar. ”tv yang terbakar stekernya masih menempel di stop kontak listrik, apakah itu pemicu kebakaran saya kurang tahu pasti,” ujarnya.
Untuk kerugian Wibawa memperkirakan sekitar Rp 70 juta. Pihaknya belum bisa melakukan upacara pecaruan karena sebelumnya ada sebelumnya ada keluarga yang meninggal dan masih cuntaka. ”Upacara pecaruan belum bisa dilakukan karena masih cuntaka, sementara akan kami bersihkan dulu menunggu polisi melepas ”police line”,” ujarnya.
Kapolsek Baturiti Kompol I Gede Made Surya Atmaja mengatakan, dugaan sementara kebakaran karena adanya korsleting listrik, dia menyebutkan kabel yang digunakan korban dalam rumah adalah kabel yang berukuran kecil dan bukan standar PLN.  ”Dugaan sementara karena adanya korsleting listrik dan korban menggunakan kabel berukuran kecil yang berwarna merah hitam serta bukan standar PLN, sehingga kemungkinan tidak tahan panas dan bisa menjadi pemicu kebakaran,” ujarnya. EB-MB