Bangli (Metrobali.com)-

Dalam upaya memperbaiki pelayanan kepada masyarakat dan perubahan paradigma bahwa rumah sakit Bangli kini sudah mampu memberikan pelayan yang lebih baik, maka pada hari rabu (9/11) kemarin di gedung pertemuan Rumah Sakit Umum Bangli di selenggarakan workshop BLU yang di buka oleh Bupati Bangli dalam hal ini di wakili oleh Bapak Asisten III Drs. Bagus Rai Darma Yuda,MM.

Pada kesempatan itu turut hadir dari Dewan perwakilan rakyat ketua Komisi I, Kepala Bappeda Kab. Bangli, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bangli, Kepala Bagian Organisasi Tatalaksana Kab. Bangli, Kepala Bagian Hukum Kab. Bangli dengan narasumber dari BPKP Dewa Putu Berana,SE, Gusti Ayu Mahasanti,SE dan dr. I Gede Wiryana Patrajaya,M.Kes dari Kab. Tabanan.
Dalam sambutran Bupati Bangli yang dibacakan oleh bapak Asisten III Drs. Bagus Rai Darma Yuda,MM. menyampaikan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Bangli merupakan perangkat daerah yang bertugas sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat Bangli. Sehingga perlu dikelola dengan profesional dan harus memiliki SDM yang berkualitas didukung dengan prasarana yang memadai. BLU merupakan bagian dari reformasi system yang dapat member dampak peningkatan pelayanan dengan efisiensi anggaran. BLU RS memang harus segera dilakukan karena merupakan ujung tombak layanan masyarakat yang harus dikelola secara professional. Dilanjutkan dengan peralihan status menjadi BLU RS diharapkan pelayanan yang diberikan bukan semata mata untuk mencari keuntungan akan tetapi lebih memberikan implikasi langsung yang positif terhadap pengelolaan rumah sakit sehingga terjadi perningkatan layanan publik. Pada akhirnya “Terwujudnya rumah sakit  Umum Bangli menjadi kebanggaan masyarakat Bangli” harap Bupati Bangli.
Sedangkan narasumber I Dewa Putu Berana menyampaikan tujuan dari perubahan status menjadi BLU-D adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan masyarakat oleh instansi pemerintah dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Untuk menerapkan hal tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem padat karya, padat SDM, padat Teknologi, Padat Modal dan padat permasalahan sehingga dengan adanya permasalahan diatas bagaimana RS harus dapat hidup, harus dapat melayani masyarakat, harus mandiri,  dapat bersaing dan harus dapat berkembang. Dijelaskan juga BLU adalah slah satu upaya untuk merubah paradigma yang berkembang sehingga yang menjadi target adealah “Public service oriented atau berorientasi pada peningkatan pelayanan masyarakat” Jelasnya.
Sedangkan dalam laporan ketua panitia Workshop menyampaikan bahwa berbagai upaya sudah dilakukan dalam rangka mewujudkan Ditetapkannya RSU Bangli sebagai BLU dan secara opererasional akan dilaksanakan di awal tahun 2012. Dilaporkan juga dalam UU No 44/2009 tentang rumah sakit diamanahkan RS yang didirikan olehn pemerintah Daerah harus dikelola sebagai Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada akhirnya RSU Bangli harus segera berbenah dan dikelola secara professional. Kegiatan diawali dengan kegiatan pembentukan Pokja yang keanggotaanya melibatlkan semua komponen yang ada di lingkungan RSU Bangli yang meliputu Pokja standar pelayanan, Pokja Rencana Strategi Bisnis, Pokja tata kelola dan pokja laporan keuangan. Dijelaskan juga bahwa dengan adanya pemahaman  BLU secara komprehensif oleh semua komponen yang ada di lingkungan RSU bangli dan semua steakholder yang ada dilingkungan Pemda Bangli sangat diperlukan sehingga dalam perjalanan kearah tersebut berjalan sesuai dengan rencana.