Denpasar (Metrobali.com)-

Manajemen Rumah Sakit Puri Raharja berencana memperluas dan mengembangkan bangunan rumah sakitnya untuk optimalisasi pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).

“Pasien sudah mulai antre karena kami hanya memiliki enam tempat tidur untuk melayani pasien JKBM,” kata Direktur RS Puri Raharja dr Nyoman Sutedja MPH saat beraudiensi didampingi pihak komisaris dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Rabu (3/7).

Ia mengemukakan semenjak Puri Raharja bergabung melayani pasien JKBM mulai 1 Mei 2013 bersamaan dengan lima RS swasta lainnya, pasien yang menggunakan fasilitas JKBM di rumah sakit tersebut terus meningkat.

“Namun peningkatan jumlah pasien tidak sebanding dengan ketersediaan kamar kami yang terbatas. Tingkat kunjungan sebelumnya sekitar 50 persen, kini meningkat menjadi 72 persen setelah melayani JKBM,” ucap mantan Kadiskes Bali itu.

Oleh karena itu, pihaknya tengah menjajaki pengembangan dan perluasan RS yang terletak di Jalan WR Supratman, Denpasar, tersebut untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien. Salah satunya melalui rencana penukaran aset PT Pos dengan aset Pemprov Bali yang akan dimasukkan ke dalam penambahan modal.

“Kami sengaja menyampaikan rencana pengembangan RS Puri Raharja ke Bapak Gubernur, mengingat Pemprov Bali sebagai salah satu pemegang saham utama di rumah sakit kami,” ujar Sutedja.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan bahwa rencana pengembangan RS Puri Raharja perlu didukung guna meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Kalau untuk menambah kapasitas JKBM, kenapa tidak,” kata mantan Kapolda Bali itu.

Ia mempersilakan pihak RS Puri raharja melakukan pengembangan jika hasil kajiannya layak. Bahkan ke depannya, terus mendorong keterlibatan pemodal swasta yang memiliki visi dan misi yang sama untuk melakukan investasi sosial dengan menanamkan modalnya di RS Puri Raharja.

Selain Puri Raharja, lima perusahaan lainnya yang melayani JKBM yaitu RS Parama Sidhi, RS Kerta Usadha dan RS Karya Dharma Usadha (Kabupaten Buleleng), RS Bhakti Rahayu (Kota Denpasar) dan RS Ganesha (Kabupaten Gianyar). INT-MB