Alcaniz, (Metrobali.com) –

Legenda balap sepeda motor Valentino Rossi tiba di Aragon pada akhir pekan ini dengan misi ganda – untuk meraih kemenangan beruntun untuk pertama kalinya di Moto GP sejak 2009 dan mengejar ketertinggalan dari pemuncak klasemen Marc Marquez.

Setelah kemenangannya di San Marino, Rossi kini hanya tertinggal satu angka dari pebalap peringkat kedua Dani Pedrosa di klasemen pebalap.

Marquez masih menggenggam keunggulan 75 angka dengan lima balap tersisa pada musim 2014, dan sang juara bertahan asal Spanyol tidak akan berniat untuk menelan hasil buruk pada persaingan perebutan gelar juara, khususnya dengan dukungan para penggemar tuan rumah.

Terakhir kali Rossi mencatatkan dua kemenangan beruntun terjadi lima musim silam ketika ia memenangi balap di Katalunya dan Assen, dalam perjalanannya untuk meraih gelar dunia terakhirnya.

Dua tahun membela Ducati yang tidak berprestasi berakhir dengan kembalinya ia ke Yamaha, di mana peruntungannya berubah saat ia tiba di Spanyol dengan bertumbuhnya harapan untuk dapat meraih gelar dunia kesepuluh.

“Menuju Aragon setelah memenangi Grand Prix di kandang sendiri benar-benar menyenangkan,” kata pebalap 35 tahun asal Urbino itu.

“Kami menjalani balap yang bagus, kami bekerja dengan baik sepanjang akhir pekan, dan hasilnya spektakuler. Sekarang kami harus berusaha untuk mengulangi apa yang kami lakukan di Misano, katanya.” “Tujuan utama adalah meneruskan seperti ini, bertarung untuk posisi-posisi penting setiap akhir pekan.” “Saya hanya tertinggal satu angka dari Dani di klasemen kejuaraan dan saya ingin bertarung untuk posisi ini. Saya juga khususnya ingin menjadi kuat di manapun.” “Saya tiba untuk meraih kemenangan di Misano selangkah demi selangkah, dan kami harus terus seperti ini sampai akhir. Kami berada di jalan yang tepat.” Selain mendongkrak harapan-harapannya untuk meraih gelar, kemenangan Rossi di San Marino akan membuat dirinya memegang rekor baru dalam raihan kemenangan terpanjang selama kariernya, di mana keberhasilan itu akan terjadi pada 18 tahun dan 27 hari setelah debutnya di Brno, ketika Marquez masih mengenakan popok.

Di saat Rossi sekarang berada dalam masa senja kariernya, Marquez, pada usia 21 tahun masih melakukan pemanasan.

Hanya menduduki urutan ke-15 di San Marino setelah mengalami kecelakaan, Marquez memenangi Aragon 12 bulan silam, dan ia percaya diri menyambut balap ini dengan menyebut Aragon sebagai “trek favorit saya.” “Setelah akhir pekan yang mengecewakan di Italia, akan menyenangkan untuk kembali ke kandang untuk membalap di depan para penggemar kami di Aragon pada akhir pekan in, dan juga klub penggemar saya akan datang.” “Kami memiliki hasil-hasil yang bagus di sini dalam tiga tahun terakhir, maka saya berharap dapat meneruskan laju ini.” Rekan setimnya di Honda sekaligus kompatriotnya Pedrosa, yang menduduki peringkat ketiga di San Marino, mengalami mimpi buruk di Aragon pada tahun lalu, di mana ia gagal finis setelah bertubrukan dengan Marquez.

“Tahun lalu tentu saja bukan yang terbaik untuk saya, namun terpisah dari itu saya selalu tampil baik di Aragon dan saya tidak sabar untuk kembali membalap di depan para penggemar tuan rumah kami, dukungan yang diberikan selalu hebat dan memberi motivasi kepada Anda.” “Tentu saja Marc memiliki keunggulan besar di klasemen kejuaraan, namun hanya ada satu angka yang memisahkan saya dan Valentino, maka prioritas saya sekarang adalah memenangi balapan-balapan dan membuka marjin itu untuk mengambil posisi kedua di klasemen.”

(Ant) –